Penelitian ini berjudul : “Pengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Perilaku Guru di Sekolah”. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu mengenai
tipe kepemimpinan kepala sekolah terhadap perilaku guru dalam
pembelajaran di sekolah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran mengenai tipe kepemimpinan kepala sekolah terhadap
perilaku guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah para
guru yang terdapat di Sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui komunikasi tidak
langsung yaitu dengan menggunakan angket sebagai instrumen pengumpul
data. Teknik pengolahan data yang digunakan diantaranya: 1) Perhitungan
WMS untuk mengetahui kecenderungan skor responden; 2) Uji Normalitas
distribusi data untuk mengetahui teknik statistik yang digunakan; 3)
Analisis korelasi, signifikansi, dan determinasi, untuk menguji daya
keterkaitan antara variabel Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
variabel Perilaku Guru dalam Pembelajaran di Sekolah.
Kamis, 24 November 2011
PENGARUH MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU DI SEKOLAH
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
yaitu untuk mengetahui gambaran manajerial kepala sekolah, gambaran
profesioanlisme guru serta pengaruhnya dari kedua
variable tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif responden yang menjadi sampel penelitian adalah guru .
Penelitian dilakukan di satu sekolah mengingat keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik tidak langsung dengan cara menyebar angket untuk kemudian diolah hasilnya dengan menggunakan bantuan Excel. Selanjutnya analisis data menggunakan analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi.
Penelitian dilakukan di satu sekolah mengingat keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik tidak langsung dengan cara menyebar angket untuk kemudian diolah hasilnya dengan menggunakan bantuan Excel. Selanjutnya analisis data menggunakan analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi.
KAJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS TERHADAP ALAT EVALUASI UNTUK SMP NEGERI KELAS VII
Buku
pegangan guru pasti terdapat soal-soal untuk alat evaluasi hasil
belajar. Di sekolah semua guru menggunakan
buku paket,
soal-soal dalam buku paket tersebut belum diketahui secara pasti apakah sudah
dianalisis atau belum, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kualitas alat evaluasi bahasa Indonesia pada buku paket tersebut.
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode deskriptif dengan
teknik analisis isi. Alat evaluasi yang dianalisis yaitu soal pilihan
ganda, soal esai ulangan semester, dan soal esai
tugas/latihan/uji kompetensi. Populasi penelitian untuk validitas dan
reliabilitas digunakan seluruh populasi sedangkan untuk daya pembeda, tingkat kesukaran dan butir
pengecoh menggunakan rumus 27%. Variabel
penelitian meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda soal, tingkat
kesukaran soal, dan butir pengecoh. Validitas soal dihitung dengan rumus
product moment, reliabilitas dengan rumus teknik
belah dua Spearmen-Brown, reliabilitas uraian dengan Alpha-Cronbach,
daya beda soal dengan rumus proporsi peserta kelompok atas yang menjawab
benar dikurangi proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar,
tingkat kesukaran soal dengan menggunakan rumus jumlah siswa yang
menjawab benar dibagi jumlah seluruh siswa, butir pengecoh dengan rumus 5
% seluruh pengikut tes.
Minggu, 20 November 2011
Partisipasi Masyarakat dalam Program Keluarga Berencana (KB) Nasional di Kelurahan
Partisipasi masyarakat dalam Program Keluarga Berencana Nasional adalah keterlibatan masyarakat baik secara mental dan emosional serta fisik dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Program Keluarga Berencana Nasional di Kelurahan merupakan Program KB Mandiri yang dalam pelaksanaannya, masyarakat membiayai sendiri untuk program/metode yang dijalani. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam Program Keluarga Berencana Nasional, untuk mengetahui pelaksanaan di Kelurahan serta untuk mengetahui penerimaan masyarakat terhadap Program Keluarga Berencana Nasional. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi, penelitian ini betujuan untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam Program Keluarga Berencana Nasional di Kelurahan.
Peranan Perpustakaan Umum Dalam Menyelenggarakan Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Kota
Pelayanan publik adalah berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa atau pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Penyelenggaraan pelayanan publik di pemerintahan diartikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah dan dilingkungan badan usaha milik negara/bandan usaha milik daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perpustakaan umum sebagai penyelenggara pelayanan publik harus memberi rasa senang dan puas kepada pengguna masyarakat. Pegawai sebagai pelaksana pelayanan publik diharapkan memiliki jiwa pengabdian dan pelayanan pada kepentingan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan analisa deskriptif yang bertunjuan untuk mengetahui bagaimana peranan perpustakaan umum dalam menyelenggarakan pelayanan publik dan untuk mengetahui dampaknya terhadap masyarakat. Teknik pengumpukan data dilakukan melalui metode wawancara dan penyebaran kuesioner. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik sampling Proportionate Stratified Random karena populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional digunakan sebagai sampel.
Evaluasi Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa SMK
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Pendidikan SMK menetapkan arah dalam rangka peningkatan jumlah siswa SMK, dan menargetkan jumlah siswa SMK pada tahun 2009/2010 nantinya sama dengan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu dengan perbandingan 50 : 50 atau sesuai dengan Surat Mendiknas tanggal 24 Januari 2007 No. 14/MPN/HK/2007 target jumlah SMA dengan SMK pada tahun 2009/2010 60 : 40. Sedangkan pada saat ini, perbandingan jumlah siswa SMA dengan jumlah siswa SMK masih dalam kondisi 63 : 37. Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Pendidikan SMK telah meluncurkan program demi peningkatan jumlah siswa SMK di Indonesia yang salah satunya adalah SMK Kecil di SMP. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah "Bagaimana Kebijakan Program SMK Kecil di SMP mampu meningkatkan jumlah SMK?” Penelitian ini membahas dan mengkaji kebijakan Sekolah Menengah Kejuruan terhadap aksesibilitas masyarakat dalam memperoleh kesempatan pemerataan pendidikan, oleh karenanya arah penelitian ini ditekankan pada evaluasi kebijakan, khususnya evaluasi kebijakan Departemen Pendidikan Nasional dalam upaya meningkatkan jumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Pada studi evaluasi kebijakan ini pendekatan analisis ditekankan pada pendekatan kualitatif dimana realita studinya memakai studi kasus terpancang (embaded case).
Evaluasi Kualitas Pelayanan Publik (Studi Tentang Pelayanan Administratif di Rumah Sakit Umum)
Salah satu tugas utama negara adalah memberi pelayanan kepada masyarakat baik dalam bentuk jasa maupun fasilitas. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Dari beberapa kasus kita menemukan suatu kenyataan bahwa sering sekali pasien harus menunggu dalam waktu yang tidak wajar untuk mendapatkan pelayanan medis karena urusan birokrasi misalnya urusan kartu berobat yang terlalu berbelit-belit. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk menelitinya dan dituangkan dalam judul “Evaluasi Kualitas Pelayanan Publik (Studi Tentang Pelayanan Admnistratif Pada RSUD)”. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan administrasi di RSUD dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi kualitas pelayanan administrasi di rumah sakit tersebut. Sedangkan manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang memerlukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan sistem tabel frekwensi tunggal dengan tehnik pengumpulan data dengan kuesioner kepada pasien yang diambil sebagai sample dan wawancara dengan petugas administrasi yang ditentukan dengan metode purposive sampling.
Peranan Iklim Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Biro Umum Pemerintah Provinsi
Upaya untuk membangun tradisi pembelajaran, pengelolaan organisasi, dan kinerja pegawai, maka peranan iklim organisasi sangatlah penting. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti hal yang berkaitan dengan persoalan pentingnya suatu iklim organisasi yang berkaitan dengan peningkatan suatu kinerja orang-orang yang berada dalam organisasi tersebut, sehingga kajian yang diambil dalam penelitian ini adalah: Peranan Iklim Organisasi Dalam Meningkatan Kinerja Pegawai Pada Biro Umum Pemerintah Provinsi. Kajian dilakukan pada Biro umum dikarenakan institusi ini sebagai urat nadi dalam pemerintahan daerah sehingga dituntut berfikir global, serta mempunyai visi dan misi yang jauh berwawasan ke depan. Dengan kata lain biro umum harus mampu memiliki strategi yang tepat supaya mampu mengantisipasi kendala-kendala yang terjadi sebagai dampak dari perubahan lingkungan yang cepat. Salah satu kunci untuk meraih hal di atas adalah iklim organisasi yang mendukung. Jenis studi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan analisis kuantitatif berupa statistik deskriptif berupa persentase rata-rata jawaban responden yang menjelaskan tentang peranan iklim organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawai pemerintah pada Biro Umum Provinsi, dimana Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang tercatat di Biro Umum Provinsi, sampel penelitian dilakukan secara acak sederhana atau simple random sampling. Data yang diperoleh dari lapangan, baik data sekunder maupun primer disusun dan disajikan dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif berupa tabel tunggal dengan menghitung frekuensi jawaban responden dan hasilnya kemudian di analisis dan dinarasikan sesuai dengan masalah penelitian.
Analisis Kinerja Aparatur dalam Pelayanan Masyarakat Pada Kantor Camat
Pelayanan yang dibutuhkan masyarakat di Kecamatan sangat kompleks, mulai dari masalah yang berkaitan dengan antar keluarga, antar masyarakat, sampai dengan masalah hukum. Tidak semua kebutuhan masyarakat dalam pelayanan dapat dipenuhi oleh aparatur yang mempunyai tugas dalam memberikan pelayanan masyarakat dikarenakan ada beberapa hal yang dapat menentang hukum. Permasalahan lain dalam pelayanan di Kecamatan terkadang juga terjadi diakibatkan oleh Pegawai Negeri Sipil itu sendiri yang ada di kecamatan dan kelurahan. Masalah yang masih belum bisa diperbaiki sampai dengan saat ini pada kinerja Pegawai Negeri Sipil adalah masalah kedisiplinan. Masalah ini bukan hanya memberikan dampak bagi pelayanan masyarakat saja tapi juga memberikan dampak yang sangat mempengaruhi kriteria seorang Pegawai Negeri Sipil. Sehingga perlu adanya pembenahan terhadap kinerja aparatur di Kecamatan. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan induktif. Unit analisis adalah Pegawai Negeri Sipil Kecamatan dan informan dihimpun dari para tokoh masyarakat. Instumen utama dilengkapi dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Senin, 14 November 2011
Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)
merupakan program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara
terpadu dan berkelanjutan yang berbasis pemberdayaan dan partisipasi
masyarakat. Maka Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi
masyarakat dalam PNPM-MP di Kecamatan. Pelaksanaan program
pemberdayaan masyarakat mensyaratkan keterlibatan langsung dari
masyarakat, karena adanya partisipasi masyarakat, maka hasil pembangunan
tersebut akan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat itu
sendiri. Untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat Kecamatan, maka masih dibutuhkan peranan dari para pelaku pemberdayaan
yang diharapkan mampu sebagai agen perubahan. Para pelaku pemberdayaan
yang diharapkan sebagai agen perubahan di Kecamatan Tarutung adalah
Fasilitator, Kader Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif.
EVALUASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) TERHADAP PENGEMBANGAN SOSIO-EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN
Tujuan Penelitian ini adalah 1). Mengevaluasi pelaksanaan Program
PNPM-MP di Kecamatan, 2). Menganalisis
dampak kondisi Sosio-Ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah dilaksanakan
Program PNPM-MP 3). Menganalisis dampak kondisi Sosio-Ekonomi antara
masyarakat yang menerima bantuan dan masyarakat yang tidak menerima
bantuan Program PNPM-MP dengan metoda/analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan analisis Uji Beda Rata-Rata (Compare
Mean)
Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas
pelaksanaan kegiatan simpan pinjam perempuan pada dua kelompok simpan
pinjam perempuan. Efektivitas pelaksanaan kegiatan simpan pinjam
perempuan dalam penelitian ini, dilihat melalui 4 indikator, yaitu :
tingkat kualitas, tingkat kuantitas, tingkat dampak dan tingkat waktu.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana sampel dalam
penelitian ini adalah semua anggota dari dua kelompok simpan pinjam
perempuan. Instrumen analisa data yang
digunakan adalah kuesioner, wawancara, serta tabulasi data yang tertuang
dalam tabel data tunggal.
Analisa data yang dilakukan, melihat
dari 4 indikator dalam melihat efekktivitas suatu kegiatan, yaitu
terdiri dari : tingkat kualitas, tingkat
kuantitas, tingkat dampak, tingkat waktu.
Minggu, 13 November 2011
Partisipasi Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi di Kecamatan)
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam
membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kecamatan. Adapun sumber data yang dugunakan oleh
penulis dalam melakukan penelitian ini adalah primer dan data sekunder.
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan melakukan
wawancara, observasi, penelitian kepustakaan dan studi dokumentasi.
Sedangkan teknis analisis data yang digunakan adalah metode dekriptif
dengan analisa kualitatif. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan pajak
langsung yang dipungut oleh pemerintah pusat, namun hasil penerimaannya
ditujukan untuk kepentingan masyarakat di daerah yang bersangkutan
dengan letak objek pajak tersebut sehingga sebagian besar hasil
penerimaan tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah. Masyarakat
harus berpartisipasi dalam pembayaran PBB karena masyarakat sebagai
penentu. Masyarakat yang mempunyai objek pajak sebagai wajib pajak harus
memenuhi kewajiban mereka. Dalam hal ini partisipasi masyarakat sangat
dibutuhkan dan diharapkan demi kelancaran pembangunan masyarakat, nagari
dan kecamatan. Tingkat Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam hal
kepemimpinan, komunikasi, pendidikan, sikap petugas kolektor PBB,
kesadaran, antusiasme dan tanggungjawab merupakan indikator untuk
mengukur partisipasi masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan.
Hubungan Fungsi Kepemimpinan Camat Dengan Efektivitas Kerja Pegawai
Kepemimpinan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki karena
kepemimpinan sebagai penggerak roda organisasi, yang dilakukan dengan
meyakinkan bawahannya agar bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan
organisasi. Pemimpin di setiap organisasi memerlukan dan mengharapkan
sejumlah pegawai yang cakap dan terampil di bidang pekerjaannya, sebagai
seorang yang membantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi
beban kerja masing-masing pegawai. Dalam arti seorang pemimpin
menginginkan sejumlah pegawai yang efektif dalam melakukan pekerjaannya
Kepemimpinan akan berlangsung efektif bilamana mampu memenuhi fungsinya.
Maksud fungsi disini adalah jabatan dari pekerjaan yang dilakukan.
Untuk itu setiap pemimpin harus mampu menganalisa situasi sosial
kelompok organisasinya, yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan fungsi
kepemipinan yakni dengan cara kerja sama. Fungsi kepemimpinan itu
berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
organisasinya, yang mengusyaratkan bahwa setiap pemimpin berada dalam
situasi sosial tersebut. Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian
dalam situasi kelompok oganisasinya. Efektivitas kerja pegawai merupakan
suatu uasaha pegawai untuk mencapai tujuan organisasi yang sesuia
dengan standar organisasi. Efektivitas pegawai sangat tergantung pada
sumber daya manusianya, karena pada hakikatnya keberhasilan organisasi
merupakan keberhasilan yang dicapai oleh perorangan dalam organisasi
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar
hubungan fungsi kepemimpinan camat dengan efektivitas kerja pegawai pada
Kantor Camat. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
pendekatan korelasional. Setelah melakukan
pengumpulan data baik melalui kuesioner dan observasi langsung ke
lapangan kemudian di analisa berdasarkan analisa koefisien korelasi
produk moment dan nilai
koefosoen determinant (D).
Akuntabilitas Dan Transparansi Dalam Pelayanan Publik(Studi Kasus Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Dan Kartu Keluarga Di Kelurahan)
Reformasi yang terjadi pada Mei 1998 silam merupakan peristiwa yang
penting dan sangat bersejarah bagi kehidupan pemerintahan Indonesia.
Reformasi pada waktu itu berhasil melengserkan pemerintahan orde baru
yang cenderung otoriter dan sentralistik. Berlangsungnya reformasi dalam
pemerintahan memunculkan harapan baru bagi segenap bangsa Indonesia
akan suatu pemerintahan yang baik. Dalam usaha mewujudnyatakan
pemerintahan yang baik, penerapan prinsip yang terkandung dalam Good
Governance sangatlah penting, terutama prinsip akuntabilitas dan
transparansi. Penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi yang
maksimal akan dapat menciptakan pelayanan publik yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi
terhadap prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Good Governance,
terutama prinsip Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan
Pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga di Kelurahan juga untuk mengetahui tantangan-tantangan yang
dihadapi dalam usaha penerapan prinsip tersebut. Teori yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah tentang akuntabilitas, transparansi, dan
pelayanan publik. Sedangkan metode yang dipergunakan adalah metode
deskripsi dengan pendekatan kualitatif.
Kamis, 10 November 2011
Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Setiap manusia, masyarakat, dan bangsa berusaha mewujudkan hari esok
yang lebih baik, demikian juga halnya dengan masyarakat Indonesia
sehingga melakukan usaha progresif untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Bahkan masyarakat dunia secara global tidak henti-hentinya mencari
konsep dan ragam hidup yang lebih baik bagi bangsanya melalui proses
yang panjang yang dimitoskan sebagai pembangunan. Pembangunan sebagai
proses perubahan sosial menuju tataran kehidupan masyarakat yang lebih
baik bukanlah merupakan fenomena baru. Pembangunan bukanlah perkataan
yang asing lagi kita dengar, ia telah membaur seiring dengan
perkembangan waktu yang terus bergulir.
Pengaruh Kenaikan Pangkat Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
Dalam Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil jo Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2002 jo. Motivasi kerja merupakan hal yang mempengaruhi hasil kerja seorang
Pegawai Negeri Sipil.
Motivasi merupakan salah satu tantangan berat yang harus dihadapi
seorang Pegawai Negeri Sipil secara individu maupun Pimpinan agar dapat menggerakkan para
Pegawai Negeri Sipil senantiasa mau
mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan Kantor.
Motivasi Pegawai Negeri Sipil dalam bekerja adalah adanya gaji kemudian
dikuti dengan kenaikan pangkat serta jabatan. Hal-hal tersebut selalu
didambakan Pegawai Negeri khususnya Pegawai Negeri Sipil dalam hubungannya dengan peningkatan motivasi
kerja yang lebih baik.
Peranan Komunikasi Horizontal Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai
Salah satu tantangan besar dalam menentukan pola komunikasi organisasi
adalah proses yang berhubungan dengan jaringan komunikasi. Jaringan
komunikasi dapat membantu menentukan iklim dan moral organisasi yang
nantinya akan berpengaruh pada jaringan komunikasi. Tantangan dalam
menentukan pola komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan
informasi keseluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi
dari seluruh bagian organisasi. Untuk itu, menentukan suatu pola
komunikasi yang tepat dalam suatu organisasi merupakan suatu keharusan.
Pola komunikasi yang terjadi dalam organisasi dapat dilihat dalam bentuk
aktivitas rapat umum suatu organisasi. Dimana pola komunikasi yang
terdapat dalam rapat umum tersebut banyak dipengaruhi oleh jaringan
kelompok.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah komunikasi
horizontal yang terjadi serta untuk mengetahui apakah komunikasi horizontal
berperan terhadap efektifitas kerja pegawai.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan secara tepat suatu keadaan dalam hal ini
kebijakan yang tertuang dalam bentuk aktifitas komunikasi horizontal yang
membentuk efektivitas kerja.
Selasa, 08 November 2011
Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
Menghadapi masa memasuki era millennium ketiga, instansi dituntut
memiliki core competence yang mampu menghasilkan suistanable competitive
advantage. Salah satu faktor kunci menghasilkan suistanable competitive
advantage adalah tersedianya intellectual human capital yang mempunyai
sifat kreatif. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah, sejauhmana
pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Pegawai dan sejauhmana
pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja.
Penelitian ini menggunakan teori Manajemen Sumber Daya Manusia yang
berkaitan dengan Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi, Kinerja, dan
Disiplin Kerja.
Metode penelitian ini dengan pendekatan studi kasus didukung survey dan
jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dan bersifat menguraikan dan
menjelaskan.
Analisis Pengaruh Deskripsi Kerja, Lingkungan Kerja, Dan Pengembangan Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Pegawai
dituntut untuk berprestasi dengan baik. Untuk meningkatkan prestasi
tersebut maka harus diperhatikan deskripsi kerja, lingkungan kerja, dan
pengembangan karir. Rumusan masalah dalam penelitian ini (1) Sejauhmana
pengaruh deskripsi kerja, lingkungan kerja, dan pengembangan karir
terhadap peningkatan karir pegawai? (2)
Sejauhmana pengaruh jalur karir, dan perencanaan karir terhadap
pengembangan karir pegawai?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori manajemen
sumber daya manusia yang berkaitan dengan deskripsi kerja, lingkungan
kerja, pengembangan karir, prestasi kerja, jalur karir, dan perencanaan
karir.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survei,
jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitian
ini adalah penjelasan. Metode pengumpulan data dengan wawancara, penyebaran
daftar pertanyaan, dan studi dokumentasi. Model analisis data yang
digunakan untuk menjawab hipotesis pertama dan kedua adalah regresi
linier berganda.
Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai
Untuk meningkatkan dan mengembangkan instansi/lembaga dalam menjalankan
kegiatannya diperlukan para pegawai yang mempunyai prestasi kerja yang
tinggi. Untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai maka harus
diperhatikan lingkungan kerja yang kondusif dan disiplin kerja yang
tinggi pula. Rumusan masalah dalam penelitian ini: (1) Sejauhmana
pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja
pegawai ? (2) Sejauhmana pengaruh kepemimpinan terhadap
disiplin kerja pegawai?
Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah teori
Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan lingkungan kerja,
disiplin kerja, prestasi kerja dan kepemimpinan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survei,
jenis penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dan sifat
penelitian ini adalah Penelitian penjelasan. Metode pengumpulan data
dengan wawancara, penyebaran daftar pertanyaan dan studi dokumentasi.
Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama
adalah regresi berganda dan hipotesis kedua regresi sederhana.
Jumat, 04 November 2011
Pengaruh Motivasi Tarhadap Peningkatan Kinerja Pegawai
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat hidup berkembang dengan
cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.
Lingkungan yang mempengaruhi jalannya organisasi sifatnya selalu
berubah. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan suatu pola pengaturan
dan pengolahan sumber-sumber ekonomi, faktor-faktor produksi yang
tersedia secara terarah dan terpadu sehingga akan tercapai tujuan
perusahaan tersebut apabila memiliki sumber daya manusia yang
berkualitas dalam pekerjaannya.
Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan pegawai yang mampu,
cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan,
kecakapan dan keterampilan pegawai tidak ada artinya bagi perusahaan
jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan,
kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya. Oleh karena itu, motivasi
penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu pegawai
mau bekerja keras dan antusias untuk mencapi prestasi kerja yang tinggi.
Pada suatu perusahaan, perasaan tak puas akan lebih cepat ketahuan pada
diri pegawai daripada perasaan puas. Sama halnya dengan perilaku yang
terjadi secara umum, keluhan cenderung lebih cepat muncul daripada
kepuasan. Oleh karena itu, motivasi merupakan hal yang perlu dilakukan
untuk dapat memperbaiki kinerja pegawai tersebut. Dalam hal ini, peranan
pimpinan sangat diperlukan khusus dalam memberikan motivasi kepada
pegawai. Pimpinan hendaknya memberikan perhatian khusus terhadap
pegawai dan dapat menciptakan suatu kondisi kerja yang dapat
meningkatkan semangat kerja mereka.
Peranan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk
bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang,
dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas
dan peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik
instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat
mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu,
diperlukan Sumber Daya Manusia dalam mengoperasikan fasilitas atau
peralatan kerja tersebut. Pengembangan Sumber Daya Manusia dapat
meningkatkan efektivitas kerja pegawai, sehingga dapat membentuk tenaga
kerja yang produktif, terampil, dan profesional yang bekerja secara
efektif dan efesien.
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih
tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif suatu kegiatan
tertentu untuk untuk meningkatkan mutu kerja pegawai (Anoraga, 2000 :
178). Efektivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien,
sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian
tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama
biaya. Efisiensi proses kerja, tingkat efektivitas penggunaan teknologi
perkantoran, dan kenyamanan lingkungan tempat mereka bekerja secara
langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam
menyelesaikan tugas yang dibebankan. Disamping hal tersebut terdapat
pula berbagai faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, diantaranya
adalah : Sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan
industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan
dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi.
Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah
Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membawa
pengaruh terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Salah
satu teknologi yang dapat membantu dalam pekerjaan di dalam lingkungan
organisasi adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi. Dengan
menggunakan sistem komputerisasi, maka setiap unit pekerjaan kantor
dapat meningkatkan efektivitas kerja serta efesiensi waktu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh hubungan
Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor
Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah.
Dalam penelitian ini, data-data diambil dan diperoleh melalui
penyebaran angket, kemudian diolah melalui analisa koefisien korelasi
product moment dan analisa koefisien determinant, yang selanjutnya
disajikan dalam bentuk analisa ilmiah.
Selasa, 01 November 2011
Pengaruh Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Pegawai
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada pengaruh
Pengawasan terhadap efisiensi kerja pegawai.
Variabel-variabel yang diteliti adalah pengawasan (sebagai variabel
bebas) dan efisiensi kerja (sebagai variabel terikat). Adapun hipotesis
yang penulis kemukakan adalah:
Ha : Ada pengaruh positif antara pengawasan terhadap efisiensi kerja
pegawai.
Ho : Tidak ada pengaruh positif antara pengawasan terhadap efisiensi
kerja pegawai.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun sumber datanya
meliputi data primer dan data sekunder. Tehnik pengumpulan data di
lapangan, diperoleh dengan cara wawancara dan penyebaran kuisioner.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengawasan terhadap efisiensi kerja
pegawai, penulis menggunakan
rumus koefisien korelasi product moment dan
koefisien determinasi (Kd).
Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Di Kecamatan
Berkaitan dengan pembangunan kependudukan, pembangunan administrasi
kependudukan sebagai sebuah sistem merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari administrasi pemerintahan dan administrasi negara dalam memberikan
jaminan kepastian hukum dan perlindungan terhadap hak-hak individu
penduduk. Perlindungan tersebut berupa pelayanan publik melalui
penerbitan dokumen kependudukan seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK),
Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan akta-akta catatan
sipil lainnya seperti Akta Kelahiran, Kematian, Perkawinan, dll. Dengan
jumlah penduduk yang cukup besar, serta maraknya berbagai kejahatan
kriminal dan terorisme baik dalam skala nasional maupun internasional,
dengan pemalsuan dokumen identifikasi kependudukan (termasuk paspor, KK,
dan lain-lain), diperlukan adanya penataan agar administrasi
kependudukan dapat lebih tertib dari tahun ke tahun dan terpadu secara
nasional. Karena itu diperlukan suatu sistem informasi yang terpadu dan
terintegrasi dimana sistem tersebut mampu mengumpulkan serta mengolah
data-data kependudukan dengan baik dengan didukung oleh kemajuan
teknologi khususnya di bidang informasi. Untuk itulah pemerintah pusat
mengembangkan suatu sistem informasi yang disebut dengan Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan sebagai suatu instrumen dalam
pelaksanaan tertib dokumen administrasi kependudukan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah implementasi Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan serta untuk mengetahui apa saja kendala yang
menjadi hambatan di dalam pelaksanaannya. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
menggambarkan fakta seadanya dan diberikan interpretasi secukupnya atas
variabel penelitian sehingga menjawab permasalahan penelitian dan tujuan
penelitian.
Pengaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Studi Kasus Pada Pembuatan Kartu Tanda Penduduk)
Pegawai memerlukan motivasi kerja yang kuat agar bersedia melaksanakan
pekerjaan secara bersemangat, berkinerja pegawai tinggi dan produktif.
Untuk memotivasi pegawai, pimpinan organisasi harus mengetahui motif dan
motivasi yang diinginkan oleh para pegawai. Pelayanan publik merupakan
pelayanan yang professional, efektif, efisien, sederhana, transparan,
terbuka, tepat waktu, responsif dan sesuai dengan keinginan masyarakat.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
motivasi kerja pegawai terhadap kualitas pelayanan publik pada pembuatan
Kartu Tanda Penduduk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif. Data-data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner
kepada responden. Selanjutnya data yang diperoleh diolah dengan
menggunakan koefisien korelasi product moment yang dilanjutkan dengan
uji determinasi.
Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan UKM (Studi Pada Dinas Koperasi)
Dinas Koperasi Kota adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota yang memiliki tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah
dalam bidang pengkoperasian pengusaha kecil dan menengah serta
melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. Dengan
demikian pengembangan terhadap usaha kecil dan menengah sudah menjadi
salah satu tugas pokok dalam program kerja dinas koperasi. Program
pengembangan UKM itu meliputi kegiatan bimbingan dan pengarahaan,
pengadaan atau bantuan permodalan, pengembangan jaringan pemasaran,
pengembangan program kemitraan, dan juga melakukan evaluasi terhadap
hasil dari program tersebut. Agar pelaksanaan program pengembangan UKM
dapat berjalan dengan efektif, maka tujuan atau sasaran dari prgram
tersebut harus dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
dan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap UKM, terutama membantu
UKM menyelesaikan permasalahannya, seperti : permodalan, SDM, pemasaran,
dan penggunaan teknologi serta meningkatkan daya saing UKM terhadap
perkembangan globalisasi. Sehingga UKM nantinya dapat berperan sebagai
tulang punggung perekonomian masyarakat kota. Jenis penelitian
yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskritif, dimana
peneliti ingin mengetahui sejauh apa efektivitas pelaksanaan program
pengembangan UKM pada dinas koperasi kota. Apakah sudah berjalan
dengan efektif atau tidak serta mengetahui apa saja yang menjadi
hambatan dalam pelaksanaan program pengembangan UKM. Untuk melihat hal
tersebut, Peneliti menggunakan indikator-indikator keberhasilan
efektivitas, yaitu pencapaian tujuan, ketepatan waktu dan pemberian
manfaat.
Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat (Studi Kantor kelurahan)
Setiap manusia, masyarakat, dan bangsa berusaha mewujudkan hari esok
yang lebih baik, demikian juga halnya dengan masyarakat Indonesia
sehingga melakukan usaha progresif untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Bahkan masyarakat dunia secara global tidak henti-hentinya mencari
konsep dan ragam hidup yang lebih baik bagi bangsanya melalui proses
yang panjang yang dimitoskan sebagai pembangunan. Pembangunan sebagai
proses perubahan sosial menuju tataran kehidupan masyarakat yang lebih
baik bukanlah merupakan fenomena baru. Pembangunan bukanlah perkataan
yang asing lagi kita dengar, ia telah membaur seiring dengan
perkembangan waktu yang terus bergulir.
Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa
Adapun judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa. Desa mendapatkan alokasi dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Namun dengan adanya PNPM Mandiri Pedesaan ini apakah dapat memberikan pengaruh terhadap pembangunan desa. Hal ini menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian. Adapun tujuan melihat pengaruh Program Nasional Pemberdayaan (PNPM) Mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa. Metode analisa dan data statistik yang digunakan yaitu analisa korelasi product moment (r) untuk menentukan pengaruh antara variabel X terhadap Y. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan kepada pihak pelaksana program ini untuk terus melakukan evaluasi sehingga tercapai pada tujuan yang maksimal dan juga penelitian awal ini dapat dimanfaatkan bagi penelitian di masa mendatang.
Sabtu, 29 Oktober 2011
Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai
Didirikannya organisasi pada dasarnya ingin mencapai tujuan yang telah
disepakati bersama dengan lebih efisien dan efektif, dan dengan tindakan
yang dilakukan bersama-sama dengan penuh rasa tanggung jawab. Suatu
organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat sejauh mana
organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Tercapainya efektifitas kerja bukan saja ditentukan dari banyaknya
jumlah pegawai, akan tetapi juga dipengaruhi oleh factor lain, seperti
pengelolaan organisasi, pengendalian yang baik yang disebut dengan
system informasi manajemen.
Good Governance adalah proses penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,
transparan, akuntabel oleh organisasi-organisasi pemerintah seperti
organisasi public pemerintah. Di dalam Good Governance, terdapat prinsip
diantaranya prinsip akuntabilitas, transparansi, responsivitas,
partisipasi dan keadilan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan
penerapan prinsip-prinsip good governance terhadap tingkat efektivitas
Kerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory
Research yaitu untuk menguji hubungan antara variabel penerapan
prinsip-prinsip good governance (X) dengan variabel tingkat efektivitas
kerja pegawai (Y). Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis
penelitian menggunakan analisis korelasi product moment Pearson dan
koefisien determinasi.
Peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil
Pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat
mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan untuk menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi menyelenggarakan pelayanan secara adil
dan merata kepada masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan pegawai negeri yang
mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan
pembangunan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk lebih meningkatkan peran pegawai negeri agar lebih berdaya dan
berhasil guna mengisi kemerdekaan dan pelaksanaan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan, pegawai Republik Indonesia harus dibina
sebaik-baiknya. Daya guna dan hasil guna artinya setiap pegawai negeri
harus selalu berhasil melaksanakan tugas secara berdaya dan berhasil
guna dengan mengedepankan pelayanan kepada masyarakat yang pada
gilirannya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraannya.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memiliki tujuan untuk
mengetahui bagaimana peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil. Teknik analisa data adalah analisa data
deskriptif.
Hubungan Persepsi Kualitas Kehidupan Bekerja Dengan Etos Kerja
Pegawai Negeri Sipil sebagai motor dalam pembangunan nasional di dalam
bidang pemerintahan merupakan roda penggerak kegiatan terkait dengan pelayanan
publik yang disediakan oleh pemerintah yang secara langsung bersentuhan dengan
masyarakat. Secara langsung, kualitas kinerja yang ditampilkan oleh Pegawai Negeri
Sipil akan menunjukkan seberapa baik etos kerja dari pegawai di dalam institusi
tersebut.
Kualitas kinerja dari individu umumnya ditentukan oleh banyak hal, mulai
dari kompensasi yang diterimanya sampai kondisi lingkungan tempat individu
tersebut bekerja. Secara umum, kondisi-kondisi ini sering disebut dengan Persepsi
Terhadap Kehidupan Kerja. Secara sedehana dapat dijelaskan bahwa ketika kondisikondisi
ini terpenuhi maka akan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan etos
kerja dari individu tersebut.
Penelitian ini berusaha melihat apakah ada hubungan antara etos kerja yang
dimiliki seorang PNS sebagai salah satu motor pembangunan nasional dengan
persepsi yang dimilikinya terhadap kehidupan kerja. Etos kerja PNS diukur dengan
menggunakan skala etos kerja yang dikonstrak dengan menggunakan teori etos kerja
yang dikemukakan oleh Petty (1993). Sementara itu persepsi PNS terhadap kualitas
kehidupan bekerjanya diukur dengan menggunakan skala kualitas kehidupan bekerja
yang dikonstrak dengan menggunakan teori Walton (dalam Kossen, 1986).
Penyusunan skala ini menggunakan metode Likert.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah PNS, diolah dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment guna melihat
apakah ada hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kinerja Staf Dan Pegawai
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk
bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang,
dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas
atau peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik
instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat
mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu,
diperlukan kesiapan dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja
tersebut.
Pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas
karyawan sehingga dapat membentuk tenaga kerja yang produktif, terampil
dan profesional yang bekerja secara efektif dan efisien. Produktivitas
sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses
produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan
kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Dan
merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas
dijadikan salah satu sasaran jangka panjang sebuah instansi
dalam rangka pelaksanaan strateginya. Disamping hal tersebut terdapat
pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya
adalah : Sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan
industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan
dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi.
Peranan Tata Ruang Kantor Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai
Tata ruang kantor merupakan salah satu hal penting dalam memasuki sebuah
perusahaan. Kantor dengan tata ruang yang tidak teratur pasti membuat
tamu kantor berpendapat bahwa kinerja kantor tersebut tidak jauh berbeda
dengan tampilan tata ruangnya. Kantor yang menyenangkan adalah tempat
yang tidak membosankan dan dapat menambah gairah kerja karyawan dalam
rangka mendukung peningkatan mutu kegiatan perkantoran dan tercapainya
tujuan perusahaan, maka secara tidak langsung peranan dan suasana kantor
sangat mendukung efektifitas kerja karyawan yang bekerja di kantor
tersebut.
Perusahaan swasta ataupun pemerintah memandang penataan ruang kantor
sesuatu hal yang penting. Masih banyak ruang kantor yang tidak teratur
dan menghambat efektifitas kerja karyawan. Pada dasarnya tata ruang
kantor berhubungan langsung dengan manajemen perkantoran. Kantor adalah
tempat penyedia informasi dalam rangka memperlancar tugas maupun
aktifitas kerja disegala bidang. Dengan demikian kantor merupakan tempat
diselenggarakannya aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan informasi
untuk memperlancar kegiatan diberbagai unit dan merupakan proses untuk
menangani informasi mulai dari penerimaan, mengumpulkan, mengelola,
menyimpan dan mendistribusikan (mengumpulkan) informasi.(Sukoco, 2009).
Rabu, 26 Oktober 2011
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Kerja Karyawan
ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
faktor kompensasi, teladan pimpinan dan sanksi terhadap kedisiplinan
kerja karyawan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode
statistik yang terdiri dari : analisis regresi linier berganda,
pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial serta
pengujian koefisien determinasi dengan bantuan SPSS for windows.
Hubungan Fungsi Kepemimpinan Camat Dengan Efektivitas Kerja Pegawai
Kepemimpinan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki karena
kepemimpinan sebagai penggerak roda organisasi, yang dilakukan dengan
meyakinkan bawahannya agar bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan
organisasi. Pemimpin di setiap organisasi memerlukan dan mengharapkan
sejumlah pegawai yang cakap dan terampil di bidang pekerjaannya, sebagai
seorang yang membantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi
beban kerja masing-masing pegawai. Dalam arti seorang pemimpin
menginginkan sejumlah pegawai yang efektif dalam melakukan pekerjaannya
Kepemimpinan akan berlangsung efektif bilamana mampu memenuhi fungsinya.
Maksud fungsi disini adalah jabatan dari pekerjaan yang dilakukan.
Untuk itu setiap pemimpin harus mampu menganalisa situasi sosial
kelompok organisasinya, yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan fungsi
kepemipinan yakni dengan cara kerja sama. Fungsi kepemimpinan itu
berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
organisasinya, yang mengusyaratkan bahwa setiap pemimpin berada dalam
situasi sosial tersebut. Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian
dalam situasi kelompok oganisasinya. Efektivitas kerja pegawai merupakan
suatu uasaha pegawai untuk mencapai tujuan organisasi yang sesuia
dengan standar organisasi. Efektivitas pegawai sangat tergantung pada
sumber daya manusianya, karena pada hakikatnya keberhasilan organisasi
merupakan keberhasilan yang dicapai oleh perorangan dalam organisasi
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar
hubungan fungsi kepemimpinan camat dengan efektivitas kerja pegawai. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
pendekatan korelasional. Setelah melakukan
pengumpulan data baik melalui kuesioner dan observasi langsung ke
lapangan kemudian di analisa berdasarkan analisa koefisien korelasi
produk moment yang menghasilkan nilai r dan nilai
koefosoen determinant (D.
Peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil
Pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat
mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan untuk menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi menyelenggarakan pelayanan secara adil
dan merata kepada masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan pegawai negeri yang
mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan
pembangunan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk lebih meningkatkan peran pegawai negeri agar lebih berdaya dan
berhasil guna mengisi kemerdekaan dan pelaksanaan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan, pegawai Republik Indonesia harus dibina
sebaik-baiknya. Daya guna dan hasil guna artinya setiap pegawai negeri
harus selalu berhasil melaksanakan tugas secara berdaya dan berhasil
guna dengan mengedepankan pelayanan kepada masyarakat yang pada
gilirannya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraannya.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memiliki tujuan untuk
mengetahui bagaimana peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil. Teknik analisa data adalah analisa data
deskriptif. Peneliti
memaksimalkan penelitian ini dengan observasi di lapangan dan juga
mengadakan wawancara kepada beberapa orang.
Selasa, 25 Oktober 2011
Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Karyawan
Sukses tidaknya suatu perusahaan dan organisasi sangat tergantung dari
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu pengembangan
sumber daya manusia yang berkualitas bagi karyawan menjadi penting
untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, dengan
melakukan usaha-usaha peningkatan terhadap kepuasan kerja karyawannya.
Rumusan masalah dalam penelitian adalah: 1). Sejauhmana pengaruh
faktor-faktor yang terdiri dari: pekerjaan yang menantang, imbalan,
kondisi kerja, dan rekan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan, 2). Sejauhmana pengaruh keragaman ketrampilan,
identitas tugas, arti tugas, otonomi, dan umpan balik terhadap pekerjaan
yang menantang. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian antara lain
adalah teori yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan, seperti misalnya jenis pekerjaan yang
menantang, imbalan, kondisi pekerjaan, dan hubungan antarrekan kerja.
Penelitian dilakukan melalui pendekatan sensus, yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari seluruh populasi karyawan
operasional, dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
yang pokok mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan variabel
penelitian secara umum dengan menggunakan metode statistik, sedangkan
metode statistik dalam analisis data adalah teknik regresi linier
berganda. Penelitian termasuk pada jenis deskriptif kuantitatif, di mana
sifatnya adalah deskriptif explanatory.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Organisasi Pegawai Negeri Sipil
Perilaku Sosial Organisasi atau lebih dikenal dengan istilah
Organizational Behaviour Citizenships (OCB) merupakan sikap atau
perilaku pegawai di mana ia melakukan tugas melebihi dari kewajiban
formal. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi
dibutuhkan pegawai yang dapat menampilkan perilaku sosial organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iklim organisasi
dan kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja PNS dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja, komitmen
organisasi, kecerdasan emosi dan sikap pada budaya organisasi terhadap
perilaku sosial organisasi PNS.
Teori dalam penelitian ini adalah teori tentang perilaku organisasi yang
berkaitan dengan perilaku sosial organisasi, kepuasan kerja, komitmen
organisasi, kecerdasan emosi, sikap pada budaya organisasi, iklim
organisasi dan kepemimpinan transformasional. Menurut metodenya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian survey.
Menurut karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini termasuk
kedalam penelitian deskriptif kuantitatif. Sedangkan berdasarkan
tujuannya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian eksplanatory. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda yang
diolah dengan menggunakan program SPSS.
Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
Seorang Kepala
Dinas harus mampu memimpin pegawai untuk meningkatkan kinerjanya.
Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengarahkan bawahannya untuk
menghasilkan kinerja yang diharapkan oleh pegawai akan didukung oleh
kondisi iklim organisasi. Iklim organisasi harus dapat mendukung
persepsi pegawai untuk menghasilkan kinerja dalam mencapai tujuan
organisasi.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh
kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja pegawai dan sejauhmana pengaruh komunikasi pegawai dan
komitmen pegawai terhadap iklim organisasi. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data
primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pegawai. Metode analisis yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda untuk
hipotesis pertama dan hipotesis kedua.
Senin, 24 Oktober 2011
Hubungan Antara Spiritualitas Dengan Kestabilan Emosi Pada Siswa Kelas
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
spiritualitas dengan kestabilan emosi pada siswa. Penulis menarik hipotesis bahwa ada
hubungan positif dan signifikan antara spiritualitas dengan kestabilan
emosi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode sensus artinya seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel
penelitian. Data dikumpulkan menggunakan keusioner.
Variable diukur menggunakan skala likert. Pengolahan data menggunakan
perangkat lunak SPSS.
Pengaruh Semangat Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semangat kerja dan
disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja pegawai, jenis data yang digunakan yaitu data
primer dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan
metode deskriptif dan metode kuantitatif. Data primer dalam penelitian
ini diperoleh dengan menyebar kuesioner/daftar pernyataan, pengukuranya
menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan menggunakan
program SPSS. Pengujian hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu uji identifikasi determinan (R2), Uji F dan
Uji T.
Pengaruh Perencanaan Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perencanaan Karir
Terhadap Prestasi Kerja Pegawai. Penelitian ini menggunakan metode
analisis deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan,
mengklasifikasikan, serta menginterprestasikan data yang berhubungan
dengan masalah yang dihadapi. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai Dinas Pendapatan. Kemudian metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan
metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi
liniear sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh Perencanaan
Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Pendapatan.
Minggu, 23 Oktober 2011
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek rumah Sakit
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (Tangible), kehandalan
(Reliability), ketanggapan (Responsiveness), jaminan (Assurance), dan
empati (Empathy) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
citra merek Rumah Sakit.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner penelitian yang
disebarkan kepada pasien rawat inap Rumah Sakit. Metode analisis data yang digunakan
penelitian ini analisis regresi linier berganda.
Pengaruh Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Komunikasi (X)
terhadap Efektivitas Kerja (Y) Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian dapat
dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objek-objeknya.
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS
17.0 for windows. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif dan Regresi Linear sederhana. dengan menggunakan uji signifikan parsial
(uji t ) dan menggunakan uji koefisien determinasi (R²).
Penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai Dalam Meningkatkan Kinerja Dan Disiplin Pegawai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) senantiasa menarik untuk diteliti dari mulai
permasalahan pelayanan yang dilakukannya, kompetensi yang seharusnya
melekat pada pekerjaannya, masalah perilaku, masalah kesejahteraan yang
menyangkut faktor gaji dan tunjangan bagi PNS sampai kepada masalah
keorganisasian PNS sehingga terkadang muncul asumsi bahwa rendahnya
kinerja PNS disebabkan gaji yang kecil. Oleh karenanya banyak kebijakan
yang dilakukan untuk mendongkrak kinerja para aparatur pemerintah di
daerah dalam memberikan pelayanan yang optimal dan salah satu kebijakan
yang diambil adalah pemberian Tunjangan Penghasilan Pegawai. Jadi
penelitian ini mencoba membahas lebih mendalam tentang bagaimana
penerapan TPP terhadap peningkatan kinerja dan disiplin kerja pegawai.
Jenis studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan analisis secara kuantitatif dimana hasil
penelitian terutama yang didapat dari hasil kuesioner diolah dengan data
statistik berupa tabel tunggal dan persentase dari modus jawaban
responden, kemudian dari hasil penelitian ini dianalisis dan dijelaskan
tentang keterkaitan penerapan TPP dan peranannya dalam meningkatkan
kinerja dan disiplin pegawai ditambah dengan hasil wawancara dengan key informan.
Partisipasi Masyarakat Dalam Mitigasi Bencana Di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli merupakan daerah yang rawan akan bencana
banjir, tetapi masyarakat masih bertempat tinggal dibantaran DAS membuang sampah ke sungai. Padahal peristiwa bencana tidak mungkin
dihindari, tetapi yang dapat kita lakukan adalah memperkecil terjadinya
korban jiwa, harta maupun lingkungan melalui mitigasi bencana. Banyaknya
korban jiwa maupun harta benda dalam peristiwa bencana yang selama ini
terjadi, lebih sering disebabkan kurangnya kesadaran dan pemahaman
pemerintah maupun masyarakat terhadap potensi kerentanan bencana serta
upaya mitigasinya.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana di DAS dengan menggunakan metode survey deskriptif dengan pendekatan
kualitatif untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam mitigasi
bencana. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi.
Baik buruknya suatu pelayanan publik tidak terlepas dari efektifitas
organisasi penyedia pelayanan tersebut. Tinggi rendahnya mutu pelayanan
publik mencerminkan tinggi rendahnya penghormatan pemerintah kepada
masyarakat sebagai sumber kedaulatan negara. Berdasarkan hal tersebut
organisasi penyelenggara pelayanan harus mampu melaksanakan peningkatan
kualitas pelayanan publik yang berorientasi kepada kemudahan masyarakat
mengakses produk pelayanan dan berujung pada kepuasan publik. Rumah
Sakit Jiwa sebagai badan publik yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dihadapkan kepada
tuntutan yang serupa yaitu perlunya peningkatan kualitas layanan yang
berorientasi kepada kepuasan masyarakat. Berdasarkan fenomena di atas,
maka penulis sangat tertarik untuk mencoba meneliti dan mendeskripsikan
tentang fenomena tersebut di atas melalui sebuah penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskripif dengan sampel penelitian terdiri dari petugas RSJ dan keluarga
pasien dengan mengkaji efektifitas organisasi Rumah Sakit Jiwa, dari 2 hal penting yaitu faktor internal yang
meliputi menetapkan prioritas masalah, kenyamanan rumah sakit jiwa,
ketertiban dan kedisiplinan pegawai, kemampuan pegawai menangani klien,
pengenalan masalah klien dan keluarganya, kepuasan kerja. Sementara
dari faktor eksternal dapat dilihat dari tanggapan masyarakat (keluarga
pasien) yang berada di Rumah Sakit Jiwa
mengenai pelayanan yang diberikan.
Rabu, 19 Oktober 2011
Peranan Komunikasi Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai
Komunikasi secara sederhana adalah ketika satu organisasi hanya
mempunyai satu atau dua orang di dalamnya, kompleksitas dari komunikasi
berkembang dan menyesuaikan dengan ukuran organisasi tersebut. Di dalam
organisasi yang lebih besar, komunikasi yang terjadi dengan cara
pertemuan langsung (tatap muka) sangat jarang terjadi, dibandingkan
dengan cara perseorangan seperti voicemail dan pesan e-mail.
Komunikasi sangat penting bagi kehidupan bisnis dan organisasi.
Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerja sama antara
manusia dengan organisasi untuk saling membantu dan mengadakan
interaksi.
Komunikasi memegang peran yang sangat penting bagi suatu perusahaan
maupun organisasi. Komunikasi berperan penting dalam menjalin kerja sama
agar organisasi bisa tercapai dan mempunyai pengaruh sangat besar dalam
proses pencapaian tujuan.
Komunikasi bertujuan untuk menciptakan saling pengertian antara pengirim
berita atau komunikator dan penerima berita atau komunikan. Maka dalam
menyusun berita hendaknya jelas, singkat, padat, sopan serta mengandung
makna kebenaran. Kegiatan komunikasi dapat mempengaruhi kegiatan intern
meliputi pengarahan, pemberian perintah, penyampaian laporan dalam
kegiatan sehari-hari. Sedangkan kegiatan komunikasi eksternal adalah
merupakan salah satu kegiatan antara pegawai dengan pihak luar lembaga .
Hubungan Persepsi Kualitas Kehidupan Bekerja Dengan Etos Kerja
Pegawai Negeri Sipil sebagai motor dalam pembangunan nasional di dalam
bidang pemerintahan merupakan roda penggerak kegiatan terkait dengan pelayanan
publik yang disediakan oleh pemerintah yang secara langsung bersentuhan dengan
masyarakat. Secara langsung, kualitas kinerja yang ditampilkan oleh Pegawai Negeri
Sipil akan menunjukkan seberapa baik etos kerja dari pegawai di dalam institusi
tersebut.
Kualitas kinerja dari individu umumnya ditentukan oleh banyak hal, mulai
dari kompensasi yang diterimanya sampai kondisi lingkungan tempat individu
tersebut bekerja. Secara umum, kondisi-kondisi ini sering disebut dengan Persepsi
Terhadap Kehidupan Kerja. Secara sedehana dapat dijelaskan bahwa ketika kondisikondisi
ini terpenuhi maka akan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan etos
kerja dari individu tersebut.
Penelitian ini berusaha melihat apakah ada hubungan antara etos kerja yang
dimiliki seorang PNS sebagai salah satu motor pembangunan nasional dengan
persepsi yang dimilikinya terhadap kehidupan kerja. Etos kerja PNS diukur dengan
menggunakan skala etos kerja yang dikonstrak dengan menggunakan teori etos kerja
yang dikemukakan oleh Petty (1993). Sementara itu persepsi PNS terhadap kualitas
kehidupan bekerjanya diukur dengan menggunakan skala kualitas kehidupan bekerja
yang dikonstrak dengan menggunakan teori Walton (dalam Kossen, 1986).
Penyusunan skala ini menggunakan metode Likert. Menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment guna melihat
apakah ada hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Peranan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk
bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang,
dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas
dan peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik
instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat
mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu,
diperlukan Sumber Daya Manusia dalam mengoperasikan fasilitas atau
peralatan kerja tersebut.Pengembangan Sumber Daya Manusia dapat
meningkatkan efektivitas kerja pegawai, sehingga dapat membentuk tenaga
kerja yang produktif, terampil, dan profesional yang bekerja secara
efektif dan efesien.
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih
tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif suatu kegiatan
tertentu untuk untuk meningkatkan mutu kerja pegawai (Anoraga, 2000 :
178). Efektivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien,
sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian
tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama
biaya. Efisiensi proses kerja, tingkat efektivitas penggunaan teknologi
perkantoran, dan kenyamanan lingkungan tempat mereka bekerja secara
langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam
menyelesaikan tugas yang dibebankan. Disamping hal tersebut terdapat
pula berbagai faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, diantaranya
adalah : Sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan
industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan
dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi.
Analisis Pemberdayaan Dan Kualitas Sumberdaya Aparatur Serta Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kecamatan
Era Otonomi Daerah ini, semua masyarakat menginginkan pemerintahan yang
bersih, demokratis, berdaya guna dan berkualitas. Permasalahan yang
sedang dihadapi bangsa Indonesia, terutama masyarakat yang berada di
daerah-daerah sangat kompleks. Untuk itu, Pemerintah daerah harus mampu
memberdayakan dan mempunyai sumber daya aparatur daerah yang
berkualitas, sehingga implementasi otonomi daerah dapat berjalan sesuai
tujuan bersama. Selain itu, efektivitas organisasi pemerintahan daerah
yang baik merupakan suatu cara untuk pelaksanaan jalannya pemerintahan
yang efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada masyarakat. Dengan tidak lupa memperhatikan hal-hal yang
berkaitan langsung dengan pelayanan, seperti prosedur yang mudah, waktu
pelayanan yang efektif dan biaya yang cukup efisien. Berdasarkan data
sekunder yang ada, fenomena yang terjadi dalam penyelenggaraan otonomi
daerah memiliki mekanisme penyelenggaraan
administrasi pemerintahan daerah berkarakteristik organisasi mekanitis
yang mempunyai dampak operasional berupa birokrasi yang berlebihan
(birokratis), oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti
Pemerintahan Kecamatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya
pemberdayaan, kualitas sumber daya aparatur dan besarnya efektivitas
organisasi di Kecamatan.
Penelitian ini merupakan penelitan deskriptif dengan menggunakan analisa
data kuantitatif yang didukung oleh analisa data kualitatif. Populasi
sama dengan sampel dalam penelitian ini, yakni adalah seluruh PNS yang
ada dan bekerja di lingkungan Kecamatan di luar
jabatan fungsional yakni pendidik dan paramedis. Selanjutnya,
data yang diproleh berdasarkan data primer, yaitu data yang diperoleh
melalui kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekundernya bersumber
dari pustaka.
Selasa, 18 Oktober 2011
Hubungan Persepsi Terhadap Iklim Kelas dengan Kreativitas pada Siswa SMA
Pada abad ke-21 ini, kreativitas memegang peranan yang penting agar
seseorang dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Dengan
kreativitas individu akan mampu mengidentifikasi masalah secara tepat
dan menyelesaikannya dengan kemungkinan-kemungkinan dan
kesempatan-kesempatan yang ada yang mungkin tidak diperhatikan oleh
orang lain. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan
suatu produk yang baru ataupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya, yang berguna, serta dapat dimengerti. Kreativitas itu
sendiri dicerminkan melalui kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam
berpikir serta mengelaborasi gagasan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kreativitas adalah lingkungan rumah, keluarga, dan
masyarakat. Pada lingkungan sekolah, iklim kelas memiliki peranan
penting dalam meningkatkan kreativitas. Persepsi siswa akan lingkungan
kelas merupakan penilaian paling tepat untuk mengetahui iklim kelas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi
terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA. Data penelitian diperoleh dari skala Persepsi Terhadap Iklim
Kelas yang berjenis Likert dan Tes Kreativitas Figural. Metode
yang digunakan adalah metode korelasional kuantitatif dengan teknik
pengambilan sampling berupa simple random sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa SMA.
Hubungan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa SMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan koleksi
perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas
(SMA).
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII SMA. Penentuan jumlah sampel
berpedoman pada pendapat Arikunto. Teknik penentuan
sampel menggunakan metode Proportioned Stratified Random Sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, angket dan
studi kepustakaan. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert.
Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari
responden.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan
antara skor butir pernyataan dengan skor total kostruk (variabel),
sedangkan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan metode
one shot atau pengukuran sekali saja dengan menggunakan uji statistik
Cronbach Alpha. Untuk mengetahui hubungan pemanfaatan koleksi
perpustakaan dengan prestasi belajar siswa digunakan uji korelasi
Product Moment dari Pearson. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan
dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada tingkat
kepercayaan 95% (α=0,05).
Hubungan Antara Lama Menonton Televisi Dan Prestasi Akademik Anak Usia Sekolah
Latar Belakang. Meskipun menonton televisi mempunyai pengaruh negatif,
namun mempunyai keuntungan, seperti media edukasi justru mendorong minat
anak untuk belajar. Masih belum jelas apakah lamanya menonton televisi
dapat berpengaruh pada prestasi akademik anak usia sekolah.
Tujuan. Untuk menilai hubungan antara lama menonton televisi dengan
prestasi akademik pada anak usia sekolah.
Metode. Penelitian ini merupakan studi cross sectional pada anak usia 6
sampai 12 tahun selama di SD selama sebulan terakhir dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh orangtua.
Peranan Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Pembentukan Konsep Diri Siswa/Siswi (Studi Korelasional Pada Siswa/Siswi)
Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk
meningkatkan perkembangan anak termasuk konsep diri mereka. Konsep diri
sendiri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan dari
pengalaman-pengalaman yang terus menerus terdiferensiasi. Oleh sebab
itu, diperlukan guru-guru yang berkualitas untuk bisa memberikan contoh
dan pengajaran yang baik bagi para siswanya agar konsep diri yang
positif dapat terbentuk.
Guru sebagai orang tua kedua bagi para siswa saat mereka berada di
sekolah, dituntut agar mampu memberikan rasa kenyamanan kepada para
siswa baik dalam belajar maupun diluar jam belajar. Komunikasi
antarpribadi yang dilakukan oleh guru selama mengajar diharapkan tidak
hanya terfokus pada pelajaran semata, tetapi juga berpengaruh pada
konsep diri mereka. Para guru harus bisa memahami siswa/siswinya,
terutama mereka yang memasuki usia remaja yang rentan dengan berbagai
macam pengaruh dari lingkungan. Dengan adanya komunikasi antarpribadi
guru dengan siswa diharapkan dapat membentuk konsep diri yang telah ada
sebelumnya menjadi lebih baik. Dalam penelitian ini, peneliti memilih
sekolah untuk melihat seberapa
besar pengaruh komunikasi antarpribadi guru dalam membentuk konsep diri
para siswanya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode korelasional, data yang diperoleh dengan menyebarkan
kuesioner yang terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya.
Dari perhitungan korelasi variabel X (komunikasi antarpribadi) dan
variabel Y (konsep diri) dengan menggunakan rumus Spearmen.
Komunikasi Penyuluhan Dan Peningkatan Kompetensi Profesional (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh Komunikasi
Penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Terhadap Peningkatan
Kompetensi Profesional Guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu
metode yang berusaha untuk meneliti sejauhmana variasi pada satu variabel
berhubungan pada variasi variabel-variabel lain. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan (Field Research) yaitu hasil kuesioner dan wawancara serta
penelitian kepustakaan (Library Research) melalui literatur dan sumber bacaan.
Teknik Analisa Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel
tunggal, analisa tabel silang dan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan melalui rumus
Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rho Rank-Order Correlations) oleh Spearman dengan
hasil 0.81. Untuk melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel
digunakan skala Guilford. Untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel X terhadap Y
digunakan rumus ttest.
Analisis Pengaruh Pemberian Insentif Serta Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas
Pendidikan merupakan salah satu pilar untuk mencapai tujuan nasional
yang telah ditetapkan dam UUD 1945. Keberhasilan proses pendidikan tidak
dapat dilepaskan dari keberadaan guru. Dalam pelaksanaannya kinerja
guru dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dunia
pendidikan masih dihadapkan oleh berbagai masalah seperti kualitas
pendidikan yang rendah, tingkat kelulusan siswa yang terus menjadi
dilema, rendahnya gaji guru dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian insentif serta
pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan kinerja guru SMA.
Jenis penelitiannya adalah penelitian asosiatif dimana penelitian ini
dilaksanakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada
dan mencari keterangan secara faktual. Sedangkan sifat penelitian ini
adalah penelitian penjelasan (explanatory). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh guru-guru SMA yang bersangkutan. Metode pengumpulan datanya dengan wawancara, kuesioner
dan studi dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini meliputi insentif,
pendidikan dan pelatihan sebagai variabel independen dan kinerja guru
sebagai variabel dependen. Model analisis datanya regresi linier.
Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dilakukan dengan
menggunakan software SPSS.
Tingkat Pengetahuan Pelajar Sekolah Menengah Atas Mengenai Efek Rokok Terhadap Kesehatan
Merokok kini merupakan pembunuh nomor satudunia. Asap rokok dikenal mengandung lebih dari 4000 substansi berbahaya dalam
bentuk patikel maupun gas, dan setiap hisapan asap rokok dapat mengandung
sampai 3,5 milyar partikel. Walaupun rokok bisa membunuh seseorang individu
setiap 8 detik di seluruh dunia, rokok masih lagi menjadi suatu budaya dan
kemestian bagi rata-rata penduduk dunia. Titik tolak bermulanya merokok bagi
rata-rata penduduk dunia adalah ketika usia remaja. Tujuan penelitian dilakukan
adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelajar Sekolah Menengah Atas
mengenai efek rokok terhadap kesehatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
potong lintang dengan populasi seluruh pelajar Sekolah Menengah Atas yang
bersetuju dan dibenarkan oleh pihak administrasi sekolah untuk menjadi
responden. Pengumpulan data dibuat melalui angket dengan alat ukur kuesioner,
dan analisis dilakukan dengan program SPSS dan data disediakan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan carta pai.
Langganan:
Postingan (Atom)