Kamis, 24 November 2011

PENGARUH TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PERILAKU GURU DI SEKOLAH

Penelitian ini berjudul : “Pengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Perilaku Guru di Sekolah”. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu mengenai tipe kepemimpinan kepala sekolah terhadap perilaku guru dalam pembelajaran di sekolah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai tipe kepemimpinan kepala sekolah terhadap perilaku guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah para guru yang terdapat di Sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui komunikasi tidak langsung yaitu dengan menggunakan angket sebagai instrumen pengumpul data. Teknik pengolahan data yang digunakan diantaranya: 1) Perhitungan WMS untuk mengetahui kecenderungan skor responden; 2) Uji Normalitas distribusi data untuk mengetahui teknik statistik yang digunakan; 3) Analisis korelasi, signifikansi, dan determinasi, untuk menguji daya keterkaitan antara variabel Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah dan variabel Perilaku Guru dalam Pembelajaran di Sekolah.

PENGARUH MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU DI SEKOLAH

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran manajerial kepala sekolah, gambaran profesioanlisme guru serta pengaruhnya dari kedua variable tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif responden yang menjadi sampel penelitian adalah guru .
Penelitian dilakukan di satu sekolah mengingat keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik tidak langsung dengan cara menyebar angket untuk kemudian diolah hasilnya dengan menggunakan bantuan Excel. Selanjutnya analisis data menggunakan analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi.

KAJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS TERHADAP ALAT EVALUASI UNTUK SMP NEGERI KELAS VII

Buku pegangan guru pasti terdapat soal-soal untuk alat evaluasi hasil belajar. Di sekolah semua guru menggunakan buku paket, soal-soal dalam buku paket tersebut belum diketahui secara pasti apakah sudah dianalisis atau belum, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas alat evaluasi bahasa Indonesia pada buku paket tersebut.
          Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode deskriptif dengan teknik analisis isi. Alat evaluasi yang dianalisis yaitu soal pilihan ganda, soal esai ulangan semester, dan soal esai tugas/latihan/uji kompetensi. Populasi penelitian untuk validitas dan reliabilitas digunakan seluruh populasi sedangkan untuk daya pembeda, tingkat kesukaran dan butir pengecoh menggunakan rumus 27%. Variabel penelitian meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda soal, tingkat kesukaran soal, dan butir pengecoh. Validitas soal dihitung dengan rumus product moment, reliabilitas dengan rumus teknik belah dua Spearmen-Brown, reliabilitas uraian dengan Alpha-Cronbach, daya beda soal dengan rumus proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar dikurangi proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar, tingkat kesukaran soal dengan menggunakan rumus jumlah siswa yang menjawab benar dibagi jumlah seluruh siswa, butir pengecoh dengan rumus 5 % seluruh pengikut tes.

Minggu, 20 November 2011

Partisipasi Masyarakat dalam Program Keluarga Berencana (KB) Nasional di Kelurahan

Partisipasi masyarakat dalam Program Keluarga Berencana Nasional adalah keterlibatan masyarakat baik secara mental dan emosional serta fisik dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Program Keluarga Berencana Nasional di Kelurahan merupakan Program KB Mandiri yang dalam pelaksanaannya, masyarakat membiayai sendiri untuk program/metode yang dijalani. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam Program Keluarga Berencana Nasional, untuk mengetahui pelaksanaan di Kelurahan serta untuk mengetahui penerimaan masyarakat terhadap Program Keluarga Berencana Nasional. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi, penelitian ini betujuan untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam Program Keluarga Berencana Nasional di Kelurahan. 

Peranan Perpustakaan Umum Dalam Menyelenggarakan Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Kota

Pelayanan publik adalah berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa atau pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Penyelenggaraan pelayanan publik di pemerintahan diartikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah dan dilingkungan badan usaha milik negara/bandan usaha milik daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perpustakaan umum sebagai penyelenggara pelayanan publik harus memberi rasa senang dan puas kepada pengguna masyarakat. Pegawai sebagai pelaksana pelayanan publik diharapkan memiliki jiwa pengabdian dan pelayanan pada kepentingan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan analisa deskriptif yang bertunjuan untuk mengetahui bagaimana peranan perpustakaan umum dalam menyelenggarakan pelayanan publik dan untuk mengetahui dampaknya terhadap masyarakat. Teknik pengumpukan data dilakukan melalui metode wawancara dan penyebaran kuesioner. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik sampling Proportionate Stratified Random karena populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional digunakan sebagai sampel. 

Evaluasi Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa SMK

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Pendidikan SMK menetapkan arah dalam rangka peningkatan jumlah siswa SMK, dan menargetkan jumlah siswa SMK pada tahun 2009/2010 nantinya sama dengan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu dengan perbandingan 50 : 50 atau sesuai dengan Surat Mendiknas tanggal 24 Januari 2007 No. 14/MPN/HK/2007 target jumlah SMA dengan SMK pada tahun 2009/2010 60 : 40. Sedangkan pada saat ini, perbandingan jumlah siswa SMA dengan jumlah siswa SMK masih dalam kondisi 63 : 37. Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Pendidikan SMK telah meluncurkan program demi peningkatan jumlah siswa SMK di Indonesia yang salah satunya adalah SMK Kecil di SMP. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah "Bagaimana Kebijakan Program SMK Kecil di SMP mampu meningkatkan jumlah SMK?” Penelitian ini membahas dan mengkaji kebijakan Sekolah Menengah Kejuruan terhadap aksesibilitas masyarakat dalam memperoleh kesempatan pemerataan pendidikan, oleh karenanya arah penelitian ini ditekankan pada evaluasi kebijakan, khususnya evaluasi kebijakan Departemen Pendidikan Nasional dalam upaya meningkatkan jumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Pada studi evaluasi kebijakan ini pendekatan analisis ditekankan pada pendekatan kualitatif dimana realita studinya memakai studi kasus terpancang (embaded case). 

Evaluasi Kualitas Pelayanan Publik (Studi Tentang Pelayanan Administratif di Rumah Sakit Umum)

Salah satu tugas utama negara adalah memberi pelayanan kepada masyarakat baik dalam bentuk jasa maupun fasilitas. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Dari beberapa kasus kita menemukan suatu kenyataan bahwa sering sekali pasien harus menunggu dalam waktu yang tidak wajar untuk mendapatkan pelayanan medis karena urusan birokrasi misalnya urusan kartu berobat yang terlalu berbelit-belit. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk menelitinya dan dituangkan dalam judul “Evaluasi Kualitas Pelayanan Publik (Studi Tentang Pelayanan Admnistratif Pada RSUD)”. Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan administrasi di RSUD dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi kualitas pelayanan administrasi di rumah sakit tersebut. Sedangkan manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang memerlukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan sistem tabel frekwensi tunggal dengan tehnik pengumpulan data dengan kuesioner kepada pasien yang diambil sebagai sample dan wawancara dengan petugas administrasi yang ditentukan dengan metode purposive sampling. 

Peranan Iklim Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Biro Umum Pemerintah Provinsi

Upaya untuk membangun tradisi pembelajaran, pengelolaan organisasi, dan kinerja pegawai, maka peranan iklim organisasi sangatlah penting. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti hal yang berkaitan dengan persoalan pentingnya suatu iklim organisasi yang berkaitan dengan peningkatan suatu kinerja orang-orang yang berada dalam organisasi tersebut, sehingga kajian yang diambil dalam penelitian ini adalah: Peranan Iklim Organisasi Dalam Meningkatan Kinerja Pegawai Pada Biro Umum Pemerintah Provinsi. Kajian dilakukan pada Biro umum dikarenakan institusi ini sebagai urat nadi dalam pemerintahan daerah sehingga dituntut berfikir global, serta mempunyai visi dan misi yang jauh berwawasan ke depan. Dengan kata lain biro umum harus mampu memiliki strategi yang tepat supaya mampu mengantisipasi kendala-kendala yang terjadi sebagai dampak dari perubahan lingkungan yang cepat. Salah satu kunci untuk meraih hal di atas adalah iklim organisasi yang mendukung. Jenis studi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan analisis kuantitatif berupa statistik deskriptif berupa persentase rata-rata jawaban responden yang menjelaskan tentang peranan iklim organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawai pemerintah pada Biro Umum Provinsi, dimana Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang tercatat di Biro Umum Provinsi, sampel penelitian dilakukan secara acak sederhana atau simple random sampling. Data yang diperoleh dari lapangan, baik data sekunder maupun primer disusun dan disajikan dan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif berupa tabel tunggal dengan menghitung frekuensi jawaban responden dan hasilnya kemudian di analisis dan dinarasikan sesuai dengan masalah penelitian. 

Analisis Kinerja Aparatur dalam Pelayanan Masyarakat Pada Kantor Camat

Pelayanan yang dibutuhkan masyarakat di Kecamatan sangat kompleks, mulai dari masalah yang berkaitan dengan antar keluarga, antar masyarakat, sampai dengan masalah hukum. Tidak semua kebutuhan masyarakat dalam pelayanan dapat dipenuhi oleh aparatur yang mempunyai tugas dalam memberikan pelayanan masyarakat dikarenakan ada beberapa hal yang dapat menentang hukum. Permasalahan lain dalam pelayanan di Kecamatan terkadang juga terjadi diakibatkan oleh Pegawai Negeri Sipil itu sendiri yang ada di kecamatan dan kelurahan. Masalah yang masih belum bisa diperbaiki sampai dengan saat ini pada kinerja Pegawai Negeri Sipil adalah masalah kedisiplinan. Masalah ini bukan hanya memberikan dampak bagi pelayanan masyarakat saja tapi juga memberikan dampak yang sangat mempengaruhi kriteria seorang Pegawai Negeri Sipil. Sehingga perlu adanya pembenahan terhadap kinerja aparatur di Kecamatan. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan induktif. Unit analisis adalah Pegawai Negeri Sipil Kecamatan dan informan dihimpun dari para tokoh masyarakat. Instumen utama dilengkapi dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. 

Senin, 14 November 2011

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) merupakan program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan yang berbasis pemberdayaan dan partisipasi masyarakat. Maka Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam PNPM-MP di Kecamatan. Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat mensyaratkan keterlibatan langsung dari masyarakat, karena adanya partisipasi masyarakat, maka hasil pembangunan tersebut akan sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Untuk dapat meningkatkan partisipasi masyarakat Kecamatan, maka masih dibutuhkan peranan dari para pelaku pemberdayaan yang diharapkan mampu sebagai agen perubahan. Para pelaku pemberdayaan yang diharapkan sebagai agen perubahan di Kecamatan Tarutung adalah Fasilitator, Kader Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

EVALUASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) TERHADAP PENGEMBANGAN SOSIO-EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN

Tujuan Penelitian ini adalah 1). Mengevaluasi pelaksanaan Program PNPM-MP di Kecamatan, 2). Menganalisis dampak kondisi Sosio-Ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah dilaksanakan Program PNPM-MP 3). Menganalisis dampak kondisi Sosio-Ekonomi antara masyarakat yang menerima bantuan dan masyarakat yang tidak menerima bantuan Program PNPM-MP dengan metoda/analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis Uji Beda Rata-Rata (Compare Mean)

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas pelaksanaan kegiatan simpan pinjam perempuan pada dua kelompok simpan pinjam perempuan. Efektivitas pelaksanaan kegiatan simpan pinjam perempuan dalam penelitian ini, dilihat melalui 4 indikator, yaitu : tingkat kualitas, tingkat kuantitas, tingkat dampak dan tingkat waktu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dimana sampel dalam penelitian ini adalah semua anggota dari dua kelompok simpan pinjam perempuan. Instrumen analisa data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, serta tabulasi data yang tertuang dalam tabel data tunggal. Analisa data yang dilakukan, melihat dari 4 indikator dalam melihat efekktivitas suatu kegiatan, yaitu terdiri dari : tingkat kualitas, tingkat kuantitas, tingkat dampak, tingkat waktu.

Minggu, 13 November 2011

Partisipasi Masyarakat Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi di Kecamatan)

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kecamatan. Adapun sumber data yang dugunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan melakukan wawancara, observasi, penelitian kepustakaan dan studi dokumentasi. Sedangkan teknis analisis data yang digunakan adalah metode dekriptif dengan analisa kualitatif. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan pajak langsung yang dipungut oleh pemerintah pusat, namun hasil penerimaannya ditujukan untuk kepentingan masyarakat di daerah yang bersangkutan dengan letak objek pajak tersebut sehingga sebagian besar hasil penerimaan tersebut diserahkan kepada pemerintah daerah. Masyarakat harus berpartisipasi dalam pembayaran PBB karena masyarakat sebagai penentu. Masyarakat yang mempunyai objek pajak sebagai wajib pajak harus memenuhi kewajiban mereka. Dalam hal ini partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dan diharapkan demi kelancaran pembangunan masyarakat, nagari dan kecamatan. Tingkat Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam hal kepemimpinan, komunikasi, pendidikan, sikap petugas kolektor PBB, kesadaran, antusiasme dan tanggungjawab merupakan indikator untuk mengukur partisipasi masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan.

Hubungan Fungsi Kepemimpinan Camat Dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Kepemimpinan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki karena kepemimpinan sebagai penggerak roda organisasi, yang dilakukan dengan meyakinkan bawahannya agar bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin di setiap organisasi memerlukan dan mengharapkan sejumlah pegawai yang cakap dan terampil di bidang pekerjaannya, sebagai seorang yang membantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi beban kerja masing-masing pegawai. Dalam arti seorang pemimpin menginginkan sejumlah pegawai yang efektif dalam melakukan pekerjaannya Kepemimpinan akan berlangsung efektif bilamana mampu memenuhi fungsinya. Maksud fungsi disini adalah jabatan dari pekerjaan yang dilakukan. Untuk itu setiap pemimpin harus mampu menganalisa situasi sosial kelompok organisasinya, yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan fungsi kepemipinan yakni dengan cara kerja sama. Fungsi kepemimpinan itu berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan organisasinya, yang mengusyaratkan bahwa setiap pemimpin berada dalam situasi sosial tersebut. Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian dalam situasi kelompok oganisasinya. Efektivitas kerja pegawai merupakan suatu uasaha pegawai untuk mencapai tujuan organisasi yang sesuia dengan standar organisasi. Efektivitas pegawai sangat tergantung pada sumber daya manusianya, karena pada hakikatnya keberhasilan organisasi merupakan keberhasilan yang dicapai oleh perorangan dalam organisasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar hubungan fungsi kepemimpinan camat dengan efektivitas kerja pegawai pada Kantor Camat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Setelah melakukan pengumpulan data baik melalui kuesioner dan observasi langsung ke lapangan kemudian di analisa berdasarkan analisa koefisien korelasi produk moment dan nilai koefosoen determinant (D).

Akuntabilitas Dan Transparansi Dalam Pelayanan Publik(Studi Kasus Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Dan Kartu Keluarga Di Kelurahan)

Reformasi yang terjadi pada Mei 1998 silam merupakan peristiwa yang penting dan sangat bersejarah bagi kehidupan pemerintahan Indonesia. Reformasi pada waktu itu berhasil melengserkan pemerintahan orde baru yang cenderung otoriter dan sentralistik. Berlangsungnya reformasi dalam pemerintahan memunculkan harapan baru bagi segenap bangsa Indonesia akan suatu pemerintahan yang baik. Dalam usaha mewujudnyatakan pemerintahan yang baik, penerapan prinsip yang terkandung dalam Good Governance sangatlah penting, terutama prinsip akuntabilitas dan transparansi. Penerapan prinsip akuntabilitas dan transparansi yang maksimal akan dapat menciptakan pelayanan publik yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi terhadap prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Good Governance, terutama prinsip Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga di Kelurahan juga untuk mengetahui tantangan-tantangan yang dihadapi dalam usaha penerapan prinsip tersebut. Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tentang akuntabilitas, transparansi, dan pelayanan publik. Sedangkan metode yang dipergunakan adalah metode deskripsi dengan pendekatan kualitatif.

Kamis, 10 November 2011

Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat

Setiap manusia, masyarakat, dan bangsa berusaha mewujudkan hari esok yang lebih baik, demikian juga halnya dengan masyarakat Indonesia sehingga melakukan usaha progresif untuk mewujudkan keinginan tersebut. Bahkan masyarakat dunia secara global tidak henti-hentinya mencari konsep dan ragam hidup yang lebih baik bagi bangsanya melalui proses yang panjang yang dimitoskan sebagai pembangunan. Pembangunan sebagai proses perubahan sosial menuju tataran kehidupan masyarakat yang lebih baik bukanlah merupakan fenomena baru. Pembangunan bukanlah perkataan yang asing lagi kita dengar, ia telah membaur seiring dengan perkembangan waktu yang terus bergulir.

Pengaruh Kenaikan Pangkat Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Negeri Sipil

Dalam Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil jo Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2002 jo. Motivasi kerja merupakan hal yang mempengaruhi hasil kerja seorang Pegawai Negeri Sipil. Motivasi merupakan salah satu tantangan berat yang harus dihadapi seorang Pegawai Negeri Sipil secara individu maupun Pimpinan agar dapat menggerakkan para Pegawai Negeri Sipil senantiasa mau mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan Kantor. Motivasi Pegawai Negeri Sipil dalam bekerja adalah adanya gaji kemudian dikuti dengan kenaikan pangkat serta jabatan. Hal-hal tersebut selalu didambakan Pegawai Negeri khususnya Pegawai Negeri Sipil dalam hubungannya dengan peningkatan motivasi kerja yang lebih baik.

Peranan Komunikasi Horizontal Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai

Salah satu tantangan besar dalam menentukan pola komunikasi organisasi adalah proses yang berhubungan dengan jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi dapat membantu menentukan iklim dan moral organisasi yang nantinya akan berpengaruh pada jaringan komunikasi. Tantangan dalam menentukan pola komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Untuk itu, menentukan suatu pola komunikasi yang tepat dalam suatu organisasi merupakan suatu keharusan. Pola komunikasi yang terjadi dalam organisasi dapat dilihat dalam bentuk aktivitas rapat umum suatu organisasi. Dimana pola komunikasi yang terdapat dalam rapat umum tersebut banyak dipengaruhi oleh jaringan kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah komunikasi horizontal yang terjadi serta untuk mengetahui apakah komunikasi horizontal berperan terhadap efektifitas kerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara tepat suatu keadaan dalam hal ini kebijakan yang tertuang dalam bentuk aktifitas komunikasi horizontal yang membentuk efektivitas kerja.

Selasa, 08 November 2011

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai

Menghadapi masa memasuki era millennium ketiga, instansi dituntut memiliki core competence yang mampu menghasilkan suistanable competitive advantage. Salah satu faktor kunci menghasilkan suistanable competitive advantage adalah tersedianya intellectual human capital yang mempunyai sifat kreatif. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah, sejauhmana pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai dan sejauhmana pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja. Penelitian ini menggunakan teori Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan Lingkungan Kerja, Budaya Organisasi, Kinerja, dan Disiplin Kerja. Metode penelitian ini dengan pendekatan studi kasus didukung survey dan jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dan bersifat menguraikan dan menjelaskan.

Analisis Pengaruh Deskripsi Kerja, Lingkungan Kerja, Dan Pengembangan Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai

Pegawai dituntut untuk berprestasi dengan baik. Untuk meningkatkan prestasi tersebut maka harus diperhatikan deskripsi kerja, lingkungan kerja, dan pengembangan karir. Rumusan masalah dalam penelitian ini (1) Sejauhmana pengaruh deskripsi kerja, lingkungan kerja, dan pengembangan karir terhadap peningkatan karir pegawai? (2) Sejauhmana pengaruh jalur karir, dan perencanaan karir terhadap pengembangan karir pegawai? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori-teori manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan deskripsi kerja, lingkungan kerja, pengembangan karir, prestasi kerja, jalur karir, dan perencanaan karir. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survei, jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitian ini adalah penjelasan. Metode pengumpulan data dengan wawancara, penyebaran daftar pertanyaan, dan studi dokumentasi. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama dan kedua adalah regresi linier berganda.

Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai

Untuk meningkatkan dan mengembangkan instansi/lembaga dalam menjalankan kegiatannya diperlukan para pegawai yang mempunyai prestasi kerja yang tinggi. Untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai maka harus diperhatikan lingkungan kerja yang kondusif dan disiplin kerja yang tinggi pula. Rumusan masalah dalam penelitian ini: (1) Sejauhmana pengaruh lingkungan kerja dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai ? (2) Sejauhmana pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai? Teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah teori Manajemen Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan lingkungan kerja, disiplin kerja, prestasi kerja dan kepemimpinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survei, jenis penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah Penelitian penjelasan. Metode pengumpulan data dengan wawancara, penyebaran daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama adalah regresi berganda dan hipotesis kedua regresi sederhana.

Jumat, 04 November 2011

Pengaruh Motivasi Tarhadap Peningkatan Kinerja Pegawai

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat hidup berkembang dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan yang mempengaruhi jalannya organisasi sifatnya selalu berubah. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan suatu pola pengaturan dan pengolahan sumber-sumber ekonomi, faktor-faktor produksi yang tersedia secara terarah dan terpadu sehingga akan tercapai tujuan perusahaan tersebut apabila memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dalam pekerjaannya. Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan pegawai yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan dan keterampilan pegawai tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya. Oleh karena itu, motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu pegawai mau bekerja keras dan antusias untuk mencapi prestasi kerja yang tinggi. Pada suatu perusahaan, perasaan tak puas akan lebih cepat ketahuan pada diri pegawai daripada perasaan puas. Sama halnya dengan perilaku yang terjadi secara umum, keluhan cenderung lebih cepat muncul daripada kepuasan. Oleh karena itu, motivasi merupakan hal yang perlu dilakukan untuk dapat memperbaiki kinerja pegawai tersebut. Dalam hal ini, peranan pimpinan sangat diperlukan khusus dalam memberikan motivasi kepada pegawai. Pimpinan hendaknya memberikan perhatian khusus terhadap pegawai dan dapat menciptakan suatu kondisi kerja yang dapat meningkatkan semangat kerja mereka.

Peranan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang, dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas dan peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu, diperlukan Sumber Daya Manusia dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja tersebut. Pengembangan Sumber Daya Manusia dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai, sehingga dapat membentuk tenaga kerja yang produktif, terampil, dan profesional yang bekerja secara efektif dan efesien. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif suatu kegiatan tertentu untuk untuk meningkatkan mutu kerja pegawai (Anoraga, 2000 : 178). Efektivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama biaya. Efisiensi proses kerja, tingkat efektivitas penggunaan teknologi perkantoran, dan kenyamanan lingkungan tempat mereka bekerja secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan. Disamping hal tersebut terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, diantaranya adalah : Sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi.

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah

Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini membawa pengaruh terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Salah satu teknologi yang dapat membantu dalam pekerjaan di dalam lingkungan organisasi adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, maka setiap unit pekerjaan kantor dapat meningkatkan efektivitas kerja serta efesiensi waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh hubungan Sistem Komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah. Dalam penelitian ini, data-data diambil dan diperoleh melalui penyebaran angket, kemudian diolah melalui analisa koefisien korelasi product moment dan analisa koefisien determinant, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk analisa ilmiah.

Selasa, 01 November 2011

Pengaruh Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Pegawai

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada pengaruh Pengawasan terhadap efisiensi kerja pegawai. Variabel-variabel yang diteliti adalah pengawasan (sebagai variabel bebas) dan efisiensi kerja (sebagai variabel terikat). Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah: Ha : Ada pengaruh positif antara pengawasan terhadap efisiensi kerja pegawai. Ho : Tidak ada pengaruh positif antara pengawasan terhadap efisiensi kerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun sumber datanya meliputi data primer dan data sekunder. Tehnik pengumpulan data di lapangan, diperoleh dengan cara wawancara dan penyebaran kuisioner. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengawasan terhadap efisiensi kerja pegawai, penulis menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dan koefisien determinasi (Kd).

Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Di Kecamatan

Berkaitan dengan pembangunan kependudukan, pembangunan administrasi kependudukan sebagai sebuah sistem merupakan bagian yang tak terpisahkan dari administrasi pemerintahan dan administrasi negara dalam memberikan jaminan kepastian hukum dan perlindungan terhadap hak-hak individu penduduk. Perlindungan tersebut berupa pelayanan publik melalui penerbitan dokumen kependudukan seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan akta-akta catatan sipil lainnya seperti Akta Kelahiran, Kematian, Perkawinan, dll. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, serta maraknya berbagai kejahatan kriminal dan terorisme baik dalam skala nasional maupun internasional, dengan pemalsuan dokumen identifikasi kependudukan (termasuk paspor, KK, dan lain-lain), diperlukan adanya penataan agar administrasi kependudukan dapat lebih tertib dari tahun ke tahun dan terpadu secara nasional. Karena itu diperlukan suatu sistem informasi yang terpadu dan terintegrasi dimana sistem tersebut mampu mengumpulkan serta mengolah data-data kependudukan dengan baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi khususnya di bidang informasi. Untuk itulah pemerintah pusat mengembangkan suatu sistem informasi yang disebut dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan sebagai suatu instrumen dalam pelaksanaan tertib dokumen administrasi kependudukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan serta untuk mengetahui apa saja kendala yang menjadi hambatan di dalam pelaksanaannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggambarkan fakta seadanya dan diberikan interpretasi secukupnya atas variabel penelitian sehingga menjawab permasalahan penelitian dan tujuan penelitian.

Pengaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Publik (Studi Kasus Pada Pembuatan Kartu Tanda Penduduk)

Pegawai memerlukan motivasi kerja yang kuat agar bersedia melaksanakan pekerjaan secara bersemangat, berkinerja pegawai tinggi dan produktif. Untuk memotivasi pegawai, pimpinan organisasi harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan oleh para pegawai. Pelayanan publik merupakan pelayanan yang professional, efektif, efisien, sederhana, transparan, terbuka, tepat waktu, responsif dan sesuai dengan keinginan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja pegawai terhadap kualitas pelayanan publik pada pembuatan Kartu Tanda Penduduk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Data-data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Selanjutnya data yang diperoleh diolah dengan menggunakan koefisien korelasi product moment yang dilanjutkan dengan uji determinasi.

Efektivitas Pelaksanaan Program Pengembangan UKM (Studi Pada Dinas Koperasi)

Dinas Koperasi Kota adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota yang memiliki tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pengkoperasian pengusaha kecil dan menengah serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. Dengan demikian pengembangan terhadap usaha kecil dan menengah sudah menjadi salah satu tugas pokok dalam program kerja dinas koperasi. Program pengembangan UKM itu meliputi kegiatan bimbingan dan pengarahaan, pengadaan atau bantuan permodalan, pengembangan jaringan pemasaran, pengembangan program kemitraan, dan juga melakukan evaluasi terhadap hasil dari program tersebut. Agar pelaksanaan program pengembangan UKM dapat berjalan dengan efektif, maka tujuan atau sasaran dari prgram tersebut harus dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap UKM, terutama membantu UKM menyelesaikan permasalahannya, seperti : permodalan, SDM, pemasaran, dan penggunaan teknologi serta meningkatkan daya saing UKM terhadap perkembangan globalisasi. Sehingga UKM nantinya dapat berperan sebagai tulang punggung perekonomian masyarakat kota. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskritif, dimana peneliti ingin mengetahui sejauh apa efektivitas pelaksanaan program pengembangan UKM pada dinas koperasi kota. Apakah sudah berjalan dengan efektif atau tidak serta mengetahui apa saja yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan program pengembangan UKM. Untuk melihat hal tersebut, Peneliti menggunakan indikator-indikator keberhasilan efektivitas, yaitu pencapaian tujuan, ketepatan waktu dan pemberian manfaat.

Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat (Studi Kantor kelurahan)

Setiap manusia, masyarakat, dan bangsa berusaha mewujudkan hari esok yang lebih baik, demikian juga halnya dengan masyarakat Indonesia sehingga melakukan usaha progresif untuk mewujudkan keinginan tersebut. Bahkan masyarakat dunia secara global tidak henti-hentinya mencari konsep dan ragam hidup yang lebih baik bagi bangsanya melalui proses yang panjang yang dimitoskan sebagai pembangunan. Pembangunan sebagai proses perubahan sosial menuju tataran kehidupan masyarakat yang lebih baik bukanlah merupakan fenomena baru. Pembangunan bukanlah perkataan yang asing lagi kita dengar, ia telah membaur seiring dengan perkembangan waktu yang terus bergulir.

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa

Adapun judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa. Desa mendapatkan alokasi dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Namun dengan adanya PNPM Mandiri Pedesaan ini apakah dapat memberikan pengaruh terhadap pembangunan desa. Hal ini menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian. Adapun tujuan melihat pengaruh Program Nasional Pemberdayaan (PNPM) Mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa. Metode analisa dan data statistik yang digunakan yaitu analisa korelasi product moment (r) untuk menentukan pengaruh antara variabel X terhadap Y. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan kepada pihak pelaksana program ini untuk terus melakukan evaluasi sehingga tercapai pada tujuan yang maksimal dan juga penelitian awal ini dapat dimanfaatkan bagi penelitian di masa mendatang.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Didirikannya organisasi pada dasarnya ingin mencapai tujuan yang telah disepakati bersama dengan lebih efisien dan efektif, dan dengan tindakan yang dilakukan bersama-sama dengan penuh rasa tanggung jawab. Suatu organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan Tercapainya efektifitas kerja bukan saja ditentukan dari banyaknya jumlah pegawai, akan tetapi juga dipengaruhi oleh factor lain, seperti pengelolaan organisasi, pengendalian yang baik yang disebut dengan system informasi manajemen. Good Governance adalah proses penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, transparan, akuntabel oleh organisasi-organisasi pemerintah seperti organisasi public pemerintah. Di dalam Good Governance, terdapat prinsip diantaranya prinsip akuntabilitas, transparansi, responsivitas, partisipasi dan keadilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan penerapan prinsip-prinsip good governance terhadap tingkat efektivitas Kerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Research yaitu untuk menguji hubungan antara variabel penerapan prinsip-prinsip good governance (X) dengan variabel tingkat efektivitas kerja pegawai (Y). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis penelitian menggunakan analisis korelasi product moment Pearson dan koefisien determinasi.

Peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil

Pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan untuk menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan pegawai negeri yang mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk lebih meningkatkan peran pegawai negeri agar lebih berdaya dan berhasil guna mengisi kemerdekaan dan pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan, pegawai Republik Indonesia harus dibina sebaik-baiknya. Daya guna dan hasil guna artinya setiap pegawai negeri harus selalu berhasil melaksanakan tugas secara berdaya dan berhasil guna dengan mengedepankan pelayanan kepada masyarakat yang pada gilirannya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraannya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil. Teknik analisa data adalah analisa data deskriptif.

Hubungan Persepsi Kualitas Kehidupan Bekerja Dengan Etos Kerja

Pegawai Negeri Sipil sebagai motor dalam pembangunan nasional di dalam bidang pemerintahan merupakan roda penggerak kegiatan terkait dengan pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat. Secara langsung, kualitas kinerja yang ditampilkan oleh Pegawai Negeri Sipil akan menunjukkan seberapa baik etos kerja dari pegawai di dalam institusi tersebut. Kualitas kinerja dari individu umumnya ditentukan oleh banyak hal, mulai dari kompensasi yang diterimanya sampai kondisi lingkungan tempat individu tersebut bekerja. Secara umum, kondisi-kondisi ini sering disebut dengan Persepsi Terhadap Kehidupan Kerja. Secara sedehana dapat dijelaskan bahwa ketika kondisikondisi ini terpenuhi maka akan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan etos kerja dari individu tersebut. Penelitian ini berusaha melihat apakah ada hubungan antara etos kerja yang dimiliki seorang PNS sebagai salah satu motor pembangunan nasional dengan persepsi yang dimilikinya terhadap kehidupan kerja. Etos kerja PNS diukur dengan menggunakan skala etos kerja yang dikonstrak dengan menggunakan teori etos kerja yang dikemukakan oleh Petty (1993). Sementara itu persepsi PNS terhadap kualitas kehidupan bekerjanya diukur dengan menggunakan skala kualitas kehidupan bekerja yang dikonstrak dengan menggunakan teori Walton (dalam Kossen, 1986). Penyusunan skala ini menggunakan metode Likert. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah PNS, diolah dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment guna melihat apakah ada hubungan antara variabel-variabel tersebut.

Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kinerja Staf Dan Pegawai

Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang, dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas atau peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu, diperlukan kesiapan dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja tersebut. Pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga dapat membentuk tenaga kerja yang produktif, terampil dan profesional yang bekerja secara efektif dan efisien. Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Dan merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang sebuah instansi dalam rangka pelaksanaan strateginya. Disamping hal tersebut terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah : Sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi.

Peranan Tata Ruang Kantor Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai

Tata ruang kantor merupakan salah satu hal penting dalam memasuki sebuah perusahaan. Kantor dengan tata ruang yang tidak teratur pasti membuat tamu kantor berpendapat bahwa kinerja kantor tersebut tidak jauh berbeda dengan tampilan tata ruangnya. Kantor yang menyenangkan adalah tempat yang tidak membosankan dan dapat menambah gairah kerja karyawan dalam rangka mendukung peningkatan mutu kegiatan perkantoran dan tercapainya tujuan perusahaan, maka secara tidak langsung peranan dan suasana kantor sangat mendukung efektifitas kerja karyawan yang bekerja di kantor tersebut. Perusahaan swasta ataupun pemerintah memandang penataan ruang kantor sesuatu hal yang penting. Masih banyak ruang kantor yang tidak teratur dan menghambat efektifitas kerja karyawan. Pada dasarnya tata ruang kantor berhubungan langsung dengan manajemen perkantoran. Kantor adalah tempat penyedia informasi dalam rangka memperlancar tugas maupun aktifitas kerja disegala bidang. Dengan demikian kantor merupakan tempat diselenggarakannya aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan informasi untuk memperlancar kegiatan diberbagai unit dan merupakan proses untuk menangani informasi mulai dari penerimaan, mengumpulkan, mengelola, menyimpan dan mendistribusikan (mengumpulkan) informasi.(Sukoco, 2009).

Rabu, 26 Oktober 2011

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Kerja Karyawan

ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kompensasi, teladan pimpinan dan sanksi terhadap kedisiplinan kerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode statistik yang terdiri dari : analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial serta pengujian koefisien determinasi dengan bantuan SPSS for windows.

Hubungan Fungsi Kepemimpinan Camat Dengan Efektivitas Kerja Pegawai

Kepemimpinan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki karena kepemimpinan sebagai penggerak roda organisasi, yang dilakukan dengan meyakinkan bawahannya agar bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin di setiap organisasi memerlukan dan mengharapkan sejumlah pegawai yang cakap dan terampil di bidang pekerjaannya, sebagai seorang yang membantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi beban kerja masing-masing pegawai. Dalam arti seorang pemimpin menginginkan sejumlah pegawai yang efektif dalam melakukan pekerjaannya Kepemimpinan akan berlangsung efektif bilamana mampu memenuhi fungsinya. Maksud fungsi disini adalah jabatan dari pekerjaan yang dilakukan. Untuk itu setiap pemimpin harus mampu menganalisa situasi sosial kelompok organisasinya, yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan fungsi kepemipinan yakni dengan cara kerja sama. Fungsi kepemimpinan itu berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan organisasinya, yang mengusyaratkan bahwa setiap pemimpin berada dalam situasi sosial tersebut. Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian dalam situasi kelompok oganisasinya. Efektivitas kerja pegawai merupakan suatu uasaha pegawai untuk mencapai tujuan organisasi yang sesuia dengan standar organisasi. Efektivitas pegawai sangat tergantung pada sumber daya manusianya, karena pada hakikatnya keberhasilan organisasi merupakan keberhasilan yang dicapai oleh perorangan dalam organisasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar hubungan fungsi kepemimpinan camat dengan efektivitas kerja pegawai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Setelah melakukan pengumpulan data baik melalui kuesioner dan observasi langsung ke lapangan kemudian di analisa berdasarkan analisa koefisien korelasi produk moment yang menghasilkan nilai r dan nilai koefosoen determinant (D.

Peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil

Pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan untuk menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan pegawai negeri yang mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk lebih meningkatkan peran pegawai negeri agar lebih berdaya dan berhasil guna mengisi kemerdekaan dan pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan, pegawai Republik Indonesia harus dibina sebaik-baiknya. Daya guna dan hasil guna artinya setiap pegawai negeri harus selalu berhasil melaksanakan tugas secara berdaya dan berhasil guna dengan mengedepankan pelayanan kepada masyarakat yang pada gilirannya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraannya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil. Teknik analisa data adalah analisa data deskriptif. Peneliti memaksimalkan penelitian ini dengan observasi di lapangan dan juga mengadakan wawancara kepada beberapa orang.

Selasa, 25 Oktober 2011

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Karyawan

Sukses tidaknya suatu perusahaan dan organisasi sangat tergantung dari kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas bagi karyawan menjadi penting untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, dengan melakukan usaha-usaha peningkatan terhadap kepuasan kerja karyawannya. Rumusan masalah dalam penelitian adalah: 1). Sejauhmana pengaruh faktor-faktor yang terdiri dari: pekerjaan yang menantang, imbalan, kondisi kerja, dan rekan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan, 2). Sejauhmana pengaruh keragaman ketrampilan, identitas tugas, arti tugas, otonomi, dan umpan balik terhadap pekerjaan yang menantang. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian antara lain adalah teori yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, seperti misalnya jenis pekerjaan yang menantang, imbalan, kondisi pekerjaan, dan hubungan antarrekan kerja. Penelitian dilakukan melalui pendekatan sensus, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari seluruh populasi karyawan operasional, dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan variabel penelitian secara umum dengan menggunakan metode statistik, sedangkan metode statistik dalam analisis data adalah teknik regresi linier berganda. Penelitian termasuk pada jenis deskriptif kuantitatif, di mana sifatnya adalah deskriptif explanatory.

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Organisasi Pegawai Negeri Sipil

Perilaku Sosial Organisasi atau lebih dikenal dengan istilah Organizational Behaviour Citizenships (OCB) merupakan sikap atau perilaku pegawai di mana ia melakukan tugas melebihi dari kewajiban formal. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi dibutuhkan pegawai yang dapat menampilkan perilaku sosial organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iklim organisasi dan kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja PNS dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasi, kecerdasan emosi dan sikap pada budaya organisasi terhadap perilaku sosial organisasi PNS. Teori dalam penelitian ini adalah teori tentang perilaku organisasi yang berkaitan dengan perilaku sosial organisasi, kepuasan kerja, komitmen organisasi, kecerdasan emosi, sikap pada budaya organisasi, iklim organisasi dan kepemimpinan transformasional. Menurut metodenya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian survey. Menurut karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif kuantitatif. Sedangkan berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian eksplanatory. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda yang diolah dengan menggunakan program SPSS.

Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai

Seorang Kepala Dinas harus mampu memimpin pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengarahkan bawahannya untuk menghasilkan kinerja yang diharapkan oleh pegawai akan didukung oleh kondisi iklim organisasi. Iklim organisasi harus dapat mendukung persepsi pegawai untuk menghasilkan kinerja dalam mencapai tujuan organisasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja pegawai dan sejauhmana pengaruh komunikasi pegawai dan komitmen pegawai terhadap iklim organisasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pegawai. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda untuk hipotesis pertama dan hipotesis kedua.

Senin, 24 Oktober 2011

Hubungan Antara Spiritualitas Dengan Kestabilan Emosi Pada Siswa Kelas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara spiritualitas dengan kestabilan emosi pada siswa. Penulis menarik hipotesis bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara spiritualitas dengan kestabilan emosi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah metode sensus artinya seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan menggunakan keusioner. Variable diukur menggunakan skala likert. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS.

Pengaruh Semangat Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semangat kerja dan disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja pegawai, jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan metode deskriptif dan metode kuantitatif. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebar kuesioner/daftar pernyataan, pengukuranya menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji identifikasi determinan (R2), Uji F dan Uji T.

Pengaruh Perencanaan Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perencanaan Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, serta menginterprestasikan data yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pendapatan. Kemudian metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi liniear sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh Perencanaan Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Pendapatan.

Minggu, 23 Oktober 2011

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek rumah Sakit

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (Tangible), kehandalan (Reliability), ketanggapan (Responsiveness), jaminan (Assurance), dan empati (Empathy) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap citra merek Rumah Sakit. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner penelitian yang disebarkan kepada pasien rawat inap Rumah Sakit. Metode analisis data yang digunakan penelitian ini analisis regresi linier berganda.

Pengaruh Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil

ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Komunikasi (X) terhadap Efektivitas Kerja (Y) Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objek-objeknya. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan Regresi Linear sederhana. dengan menggunakan uji signifikan parsial (uji t ) dan menggunakan uji koefisien determinasi (R²).

Penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai Dalam Meningkatkan Kinerja Dan Disiplin Pegawai

Pegawai Negeri Sipil (PNS) senantiasa menarik untuk diteliti dari mulai permasalahan pelayanan yang dilakukannya, kompetensi yang seharusnya melekat pada pekerjaannya, masalah perilaku, masalah kesejahteraan yang menyangkut faktor gaji dan tunjangan bagi PNS sampai kepada masalah keorganisasian PNS sehingga terkadang muncul asumsi bahwa rendahnya kinerja PNS disebabkan gaji yang kecil. Oleh karenanya banyak kebijakan yang dilakukan untuk mendongkrak kinerja para aparatur pemerintah di daerah dalam memberikan pelayanan yang optimal dan salah satu kebijakan yang diambil adalah pemberian Tunjangan Penghasilan Pegawai. Jadi penelitian ini mencoba membahas lebih mendalam tentang bagaimana penerapan TPP terhadap peningkatan kinerja dan disiplin kerja pegawai. Jenis studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis secara kuantitatif dimana hasil penelitian terutama yang didapat dari hasil kuesioner diolah dengan data statistik berupa tabel tunggal dan persentase dari modus jawaban responden, kemudian dari hasil penelitian ini dianalisis dan dijelaskan tentang keterkaitan penerapan TPP dan peranannya dalam meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai ditambah dengan hasil wawancara dengan key informan.

Partisipasi Masyarakat Dalam Mitigasi Bencana Di Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli merupakan daerah yang rawan akan bencana banjir, tetapi masyarakat masih bertempat tinggal dibantaran DAS membuang sampah ke sungai. Padahal peristiwa bencana tidak mungkin dihindari, tetapi yang dapat kita lakukan adalah memperkecil terjadinya korban jiwa, harta maupun lingkungan melalui mitigasi bencana. Banyaknya korban jiwa maupun harta benda dalam peristiwa bencana yang selama ini terjadi, lebih sering disebabkan kurangnya kesadaran dan pemahaman pemerintah maupun masyarakat terhadap potensi kerentanan bencana serta upaya mitigasinya. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana di DAS dengan menggunakan metode survey deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi.
Baik buruknya suatu pelayanan publik tidak terlepas dari efektifitas organisasi penyedia pelayanan tersebut. Tinggi rendahnya mutu pelayanan publik mencerminkan tinggi rendahnya penghormatan pemerintah kepada masyarakat sebagai sumber kedaulatan negara. Berdasarkan hal tersebut organisasi penyelenggara pelayanan harus mampu melaksanakan peningkatan kualitas pelayanan publik yang berorientasi kepada kemudahan masyarakat mengakses produk pelayanan dan berujung pada kepuasan publik. Rumah Sakit Jiwa sebagai badan publik yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dihadapkan kepada tuntutan yang serupa yaitu perlunya peningkatan kualitas layanan yang berorientasi kepada kepuasan masyarakat. Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis sangat tertarik untuk mencoba meneliti dan mendeskripsikan tentang fenomena tersebut di atas melalui sebuah penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripif dengan sampel penelitian terdiri dari petugas RSJ dan keluarga pasien dengan mengkaji efektifitas organisasi Rumah Sakit Jiwa, dari 2 hal penting yaitu faktor internal yang meliputi menetapkan prioritas masalah, kenyamanan rumah sakit jiwa, ketertiban dan kedisiplinan pegawai, kemampuan pegawai menangani klien, pengenalan masalah klien dan keluarganya, kepuasan kerja. Sementara dari faktor eksternal dapat dilihat dari tanggapan masyarakat (keluarga pasien) yang berada di Rumah Sakit Jiwa mengenai pelayanan yang diberikan.

Rabu, 19 Oktober 2011

Peranan Komunikasi Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai

Komunikasi secara sederhana adalah ketika satu organisasi hanya mempunyai satu atau dua orang di dalamnya, kompleksitas dari komunikasi berkembang dan menyesuaikan dengan ukuran organisasi tersebut. Di dalam organisasi yang lebih besar, komunikasi yang terjadi dengan cara pertemuan langsung (tatap muka) sangat jarang terjadi, dibandingkan dengan cara perseorangan seperti voicemail dan pesan e-mail. Komunikasi sangat penting bagi kehidupan bisnis dan organisasi. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerja sama antara manusia dengan organisasi untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. Komunikasi memegang peran yang sangat penting bagi suatu perusahaan maupun organisasi. Komunikasi berperan penting dalam menjalin kerja sama agar organisasi bisa tercapai dan mempunyai pengaruh sangat besar dalam proses pencapaian tujuan. Komunikasi bertujuan untuk menciptakan saling pengertian antara pengirim berita atau komunikator dan penerima berita atau komunikan. Maka dalam menyusun berita hendaknya jelas, singkat, padat, sopan serta mengandung makna kebenaran. Kegiatan komunikasi dapat mempengaruhi kegiatan intern meliputi pengarahan, pemberian perintah, penyampaian laporan dalam kegiatan sehari-hari. Sedangkan kegiatan komunikasi eksternal adalah merupakan salah satu kegiatan antara pegawai dengan pihak luar lembaga .

Hubungan Persepsi Kualitas Kehidupan Bekerja Dengan Etos Kerja

Pegawai Negeri Sipil sebagai motor dalam pembangunan nasional di dalam bidang pemerintahan merupakan roda penggerak kegiatan terkait dengan pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat. Secara langsung, kualitas kinerja yang ditampilkan oleh Pegawai Negeri Sipil akan menunjukkan seberapa baik etos kerja dari pegawai di dalam institusi tersebut. Kualitas kinerja dari individu umumnya ditentukan oleh banyak hal, mulai dari kompensasi yang diterimanya sampai kondisi lingkungan tempat individu tersebut bekerja. Secara umum, kondisi-kondisi ini sering disebut dengan Persepsi Terhadap Kehidupan Kerja. Secara sedehana dapat dijelaskan bahwa ketika kondisikondisi ini terpenuhi maka akan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan etos kerja dari individu tersebut. Penelitian ini berusaha melihat apakah ada hubungan antara etos kerja yang dimiliki seorang PNS sebagai salah satu motor pembangunan nasional dengan persepsi yang dimilikinya terhadap kehidupan kerja. Etos kerja PNS diukur dengan menggunakan skala etos kerja yang dikonstrak dengan menggunakan teori etos kerja yang dikemukakan oleh Petty (1993). Sementara itu persepsi PNS terhadap kualitas kehidupan bekerjanya diukur dengan menggunakan skala kualitas kehidupan bekerja yang dikonstrak dengan menggunakan teori Walton (dalam Kossen, 1986). Penyusunan skala ini menggunakan metode Likert. Menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment guna melihat apakah ada hubungan antara variabel-variabel tersebut.

Peranan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang, dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas dan peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu, diperlukan Sumber Daya Manusia dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja tersebut.Pengembangan Sumber Daya Manusia dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai, sehingga dapat membentuk tenaga kerja yang produktif, terampil, dan profesional yang bekerja secara efektif dan efesien. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif suatu kegiatan tertentu untuk untuk meningkatkan mutu kerja pegawai (Anoraga, 2000 : 178). Efektivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama biaya. Efisiensi proses kerja, tingkat efektivitas penggunaan teknologi perkantoran, dan kenyamanan lingkungan tempat mereka bekerja secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan. Disamping hal tersebut terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, diantaranya adalah : Sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi.

Analisis Pemberdayaan Dan Kualitas Sumberdaya Aparatur Serta Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kecamatan

Era Otonomi Daerah ini, semua masyarakat menginginkan pemerintahan yang bersih, demokratis, berdaya guna dan berkualitas. Permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia, terutama masyarakat yang berada di daerah-daerah sangat kompleks. Untuk itu, Pemerintah daerah harus mampu memberdayakan dan mempunyai sumber daya aparatur daerah yang berkualitas, sehingga implementasi otonomi daerah dapat berjalan sesuai tujuan bersama. Selain itu, efektivitas organisasi pemerintahan daerah yang baik merupakan suatu cara untuk pelaksanaan jalannya pemerintahan yang efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat. Dengan tidak lupa memperhatikan hal-hal yang berkaitan langsung dengan pelayanan, seperti prosedur yang mudah, waktu pelayanan yang efektif dan biaya yang cukup efisien. Berdasarkan data sekunder yang ada, fenomena yang terjadi dalam penyelenggaraan otonomi daerah memiliki mekanisme penyelenggaraan administrasi pemerintahan daerah berkarakteristik organisasi mekanitis yang mempunyai dampak operasional berupa birokrasi yang berlebihan (birokratis), oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti Pemerintahan Kecamatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya pemberdayaan, kualitas sumber daya aparatur dan besarnya efektivitas organisasi di Kecamatan. Penelitian ini merupakan penelitan deskriptif dengan menggunakan analisa data kuantitatif yang didukung oleh analisa data kualitatif. Populasi sama dengan sampel dalam penelitian ini, yakni adalah seluruh PNS yang ada dan bekerja di lingkungan Kecamatan di luar jabatan fungsional yakni pendidik dan paramedis. Selanjutnya, data yang diproleh berdasarkan data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekundernya bersumber dari pustaka.

Selasa, 18 Oktober 2011

Hubungan Persepsi Terhadap Iklim Kelas dengan Kreativitas pada Siswa SMA

Pada abad ke-21 ini, kreativitas memegang peranan yang penting agar seseorang dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Dengan kreativitas individu akan mampu mengidentifikasi masalah secara tepat dan menyelesaikannya dengan kemungkinan-kemungkinan dan kesempatan-kesempatan yang ada yang mungkin tidak diperhatikan oleh orang lain. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan suatu produk yang baru ataupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya, yang berguna, serta dapat dimengerti. Kreativitas itu sendiri dicerminkan melalui kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam berpikir serta mengelaborasi gagasan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah lingkungan rumah, keluarga, dan masyarakat. Pada lingkungan sekolah, iklim kelas memiliki peranan penting dalam meningkatkan kreativitas. Persepsi siswa akan lingkungan kelas merupakan penilaian paling tepat untuk mengetahui iklim kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA. Data penelitian diperoleh dari skala Persepsi Terhadap Iklim Kelas yang berjenis Likert dan Tes Kreativitas Figural. Metode yang digunakan adalah metode korelasional kuantitatif dengan teknik pengambilan sampling berupa simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA.

Hubungan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa SMA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII SMA. Penentuan jumlah sampel berpedoman pada pendapat Arikunto. Teknik penentuan sampel menggunakan metode Proportioned Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, angket dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pernyataan dengan skor total kostruk (variabel), sedangkan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan metode one shot atau pengukuran sekali saja dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Untuk mengetahui hubungan pemanfaatan koleksi perpustakaan dengan prestasi belajar siswa digunakan uji korelasi Product Moment dari Pearson. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).

Hubungan Antara Lama Menonton Televisi Dan Prestasi Akademik Anak Usia Sekolah

Latar Belakang. Meskipun menonton televisi mempunyai pengaruh negatif, namun mempunyai keuntungan, seperti media edukasi justru mendorong minat anak untuk belajar. Masih belum jelas apakah lamanya menonton televisi dapat berpengaruh pada prestasi akademik anak usia sekolah. Tujuan. Untuk menilai hubungan antara lama menonton televisi dengan prestasi akademik pada anak usia sekolah. Metode. Penelitian ini merupakan studi cross sectional pada anak usia 6 sampai 12 tahun selama di SD selama sebulan terakhir dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh orangtua.

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Pembentukan Konsep Diri Siswa/Siswi (Studi Korelasional Pada Siswa/Siswi)

Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan perkembangan anak termasuk konsep diri mereka. Konsep diri sendiri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan dari pengalaman-pengalaman yang terus menerus terdiferensiasi. Oleh sebab itu, diperlukan guru-guru yang berkualitas untuk bisa memberikan contoh dan pengajaran yang baik bagi para siswanya agar konsep diri yang positif dapat terbentuk. Guru sebagai orang tua kedua bagi para siswa saat mereka berada di sekolah, dituntut agar mampu memberikan rasa kenyamanan kepada para siswa baik dalam belajar maupun diluar jam belajar. Komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh guru selama mengajar diharapkan tidak hanya terfokus pada pelajaran semata, tetapi juga berpengaruh pada konsep diri mereka. Para guru harus bisa memahami siswa/siswinya, terutama mereka yang memasuki usia remaja yang rentan dengan berbagai macam pengaruh dari lingkungan. Dengan adanya komunikasi antarpribadi guru dengan siswa diharapkan dapat membentuk konsep diri yang telah ada sebelumnya menjadi lebih baik. Dalam penelitian ini, peneliti memilih sekolah untuk melihat seberapa besar pengaruh komunikasi antarpribadi guru dalam membentuk konsep diri para siswanya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, data yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Dari perhitungan korelasi variabel X (komunikasi antarpribadi) dan variabel Y (konsep diri) dengan menggunakan rumus Spearmen.

Komunikasi Penyuluhan Dan Peningkatan Kompetensi Profesional (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode yang berusaha untuk meneliti sejauhmana variasi pada satu variabel berhubungan pada variasi variabel-variabel lain. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yaitu hasil kuesioner dan wawancara serta penelitian kepustakaan (Library Research) melalui literatur dan sumber bacaan. Teknik Analisa Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, analisa tabel silang dan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan melalui rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rho Rank-Order Correlations) oleh Spearman dengan hasil 0.81. Untuk melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel digunakan skala Guilford. Untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel X terhadap Y digunakan rumus ttest.

Analisis Pengaruh Pemberian Insentif Serta Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas

Pendidikan merupakan salah satu pilar untuk mencapai tujuan nasional yang telah ditetapkan dam UUD 1945. Keberhasilan proses pendidikan tidak dapat dilepaskan dari keberadaan guru. Dalam pelaksanaannya kinerja guru dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dunia pendidikan masih dihadapkan oleh berbagai masalah seperti kualitas pendidikan yang rendah, tingkat kelulusan siswa yang terus menjadi dilema, rendahnya gaji guru dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian insentif serta pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan kinerja guru SMA. Jenis penelitiannya adalah penelitian asosiatif dimana penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual. Sedangkan sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru-guru SMA yang bersangkutan. Metode pengumpulan datanya dengan wawancara, kuesioner dan studi dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini meliputi insentif, pendidikan dan pelatihan sebagai variabel independen dan kinerja guru sebagai variabel dependen. Model analisis datanya regresi linier. Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dilakukan dengan menggunakan software SPSS.

Tingkat Pengetahuan Pelajar Sekolah Menengah Atas Mengenai Efek Rokok Terhadap Kesehatan

Merokok kini merupakan pembunuh nomor satudunia. Asap rokok dikenal mengandung lebih dari 4000 substansi berbahaya dalam bentuk patikel maupun gas, dan setiap hisapan asap rokok dapat mengandung sampai 3,5 milyar partikel. Walaupun rokok bisa membunuh seseorang individu setiap 8 detik di seluruh dunia, rokok masih lagi menjadi suatu budaya dan kemestian bagi rata-rata penduduk dunia. Titik tolak bermulanya merokok bagi rata-rata penduduk dunia adalah ketika usia remaja. Tujuan penelitian dilakukan adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelajar Sekolah Menengah Atas mengenai efek rokok terhadap kesehatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif potong lintang dengan populasi seluruh pelajar Sekolah Menengah Atas yang bersetuju dan dibenarkan oleh pihak administrasi sekolah untuk menjadi responden. Pengumpulan data dibuat melalui angket dengan alat ukur kuesioner, dan analisis dilakukan dengan program SPSS dan data disediakan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan carta pai.