Didirikannya organisasi pada dasarnya ingin mencapai tujuan yang telah
disepakati bersama dengan lebih efisien dan efektif, dan dengan tindakan
yang dilakukan bersama-sama dengan penuh rasa tanggung jawab. Suatu
organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat sejauh mana
organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Tercapainya efektifitas kerja bukan saja ditentukan dari banyaknya
jumlah pegawai, akan tetapi juga dipengaruhi oleh factor lain, seperti
pengelolaan organisasi, pengendalian yang baik yang disebut dengan
system informasi manajemen.
Good Governance adalah proses penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,
transparan, akuntabel oleh organisasi-organisasi pemerintah seperti
organisasi public pemerintah. Di dalam Good Governance, terdapat prinsip
diantaranya prinsip akuntabilitas, transparansi, responsivitas,
partisipasi dan keadilan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan
penerapan prinsip-prinsip good governance terhadap tingkat efektivitas
Kerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory
Research yaitu untuk menguji hubungan antara variabel penerapan
prinsip-prinsip good governance (X) dengan variabel tingkat efektivitas
kerja pegawai (Y). Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis
penelitian menggunakan analisis korelasi product moment Pearson dan
koefisien determinasi.
Sabtu, 29 Oktober 2011
Peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil
Pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat
mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan untuk menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi menyelenggarakan pelayanan secara adil
dan merata kepada masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan pegawai negeri yang
mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan
pembangunan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk lebih meningkatkan peran pegawai negeri agar lebih berdaya dan
berhasil guna mengisi kemerdekaan dan pelaksanaan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan, pegawai Republik Indonesia harus dibina
sebaik-baiknya. Daya guna dan hasil guna artinya setiap pegawai negeri
harus selalu berhasil melaksanakan tugas secara berdaya dan berhasil
guna dengan mengedepankan pelayanan kepada masyarakat yang pada
gilirannya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraannya.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memiliki tujuan untuk
mengetahui bagaimana peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil. Teknik analisa data adalah analisa data
deskriptif.
Hubungan Persepsi Kualitas Kehidupan Bekerja Dengan Etos Kerja
Pegawai Negeri Sipil sebagai motor dalam pembangunan nasional di dalam
bidang pemerintahan merupakan roda penggerak kegiatan terkait dengan pelayanan
publik yang disediakan oleh pemerintah yang secara langsung bersentuhan dengan
masyarakat. Secara langsung, kualitas kinerja yang ditampilkan oleh Pegawai Negeri
Sipil akan menunjukkan seberapa baik etos kerja dari pegawai di dalam institusi
tersebut.
Kualitas kinerja dari individu umumnya ditentukan oleh banyak hal, mulai
dari kompensasi yang diterimanya sampai kondisi lingkungan tempat individu
tersebut bekerja. Secara umum, kondisi-kondisi ini sering disebut dengan Persepsi
Terhadap Kehidupan Kerja. Secara sedehana dapat dijelaskan bahwa ketika kondisikondisi
ini terpenuhi maka akan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan etos
kerja dari individu tersebut.
Penelitian ini berusaha melihat apakah ada hubungan antara etos kerja yang
dimiliki seorang PNS sebagai salah satu motor pembangunan nasional dengan
persepsi yang dimilikinya terhadap kehidupan kerja. Etos kerja PNS diukur dengan
menggunakan skala etos kerja yang dikonstrak dengan menggunakan teori etos kerja
yang dikemukakan oleh Petty (1993). Sementara itu persepsi PNS terhadap kualitas
kehidupan bekerjanya diukur dengan menggunakan skala kualitas kehidupan bekerja
yang dikonstrak dengan menggunakan teori Walton (dalam Kossen, 1986).
Penyusunan skala ini menggunakan metode Likert.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah PNS, diolah dengan menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment guna melihat
apakah ada hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kinerja Staf Dan Pegawai
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk
bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang,
dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas
atau peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik
instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat
mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu,
diperlukan kesiapan dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja
tersebut.
Pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas
karyawan sehingga dapat membentuk tenaga kerja yang produktif, terampil
dan profesional yang bekerja secara efektif dan efisien. Produktivitas
sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses
produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan
kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Dan
merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas
dijadikan salah satu sasaran jangka panjang sebuah instansi
dalam rangka pelaksanaan strateginya. Disamping hal tersebut terdapat
pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya
adalah : Sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan
industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan
dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi.
Peranan Tata Ruang Kantor Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai
Tata ruang kantor merupakan salah satu hal penting dalam memasuki sebuah
perusahaan. Kantor dengan tata ruang yang tidak teratur pasti membuat
tamu kantor berpendapat bahwa kinerja kantor tersebut tidak jauh berbeda
dengan tampilan tata ruangnya. Kantor yang menyenangkan adalah tempat
yang tidak membosankan dan dapat menambah gairah kerja karyawan dalam
rangka mendukung peningkatan mutu kegiatan perkantoran dan tercapainya
tujuan perusahaan, maka secara tidak langsung peranan dan suasana kantor
sangat mendukung efektifitas kerja karyawan yang bekerja di kantor
tersebut.
Perusahaan swasta ataupun pemerintah memandang penataan ruang kantor
sesuatu hal yang penting. Masih banyak ruang kantor yang tidak teratur
dan menghambat efektifitas kerja karyawan. Pada dasarnya tata ruang
kantor berhubungan langsung dengan manajemen perkantoran. Kantor adalah
tempat penyedia informasi dalam rangka memperlancar tugas maupun
aktifitas kerja disegala bidang. Dengan demikian kantor merupakan tempat
diselenggarakannya aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan informasi
untuk memperlancar kegiatan diberbagai unit dan merupakan proses untuk
menangani informasi mulai dari penerimaan, mengumpulkan, mengelola,
menyimpan dan mendistribusikan (mengumpulkan) informasi.(Sukoco, 2009).
Rabu, 26 Oktober 2011
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Kerja Karyawan
ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
faktor kompensasi, teladan pimpinan dan sanksi terhadap kedisiplinan
kerja karyawan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode
statistik yang terdiri dari : analisis regresi linier berganda,
pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial serta
pengujian koefisien determinasi dengan bantuan SPSS for windows.
Hubungan Fungsi Kepemimpinan Camat Dengan Efektivitas Kerja Pegawai
Kepemimpinan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dimiliki karena
kepemimpinan sebagai penggerak roda organisasi, yang dilakukan dengan
meyakinkan bawahannya agar bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan
organisasi. Pemimpin di setiap organisasi memerlukan dan mengharapkan
sejumlah pegawai yang cakap dan terampil di bidang pekerjaannya, sebagai
seorang yang membantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi
beban kerja masing-masing pegawai. Dalam arti seorang pemimpin
menginginkan sejumlah pegawai yang efektif dalam melakukan pekerjaannya
Kepemimpinan akan berlangsung efektif bilamana mampu memenuhi fungsinya.
Maksud fungsi disini adalah jabatan dari pekerjaan yang dilakukan.
Untuk itu setiap pemimpin harus mampu menganalisa situasi sosial
kelompok organisasinya, yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan fungsi
kepemipinan yakni dengan cara kerja sama. Fungsi kepemimpinan itu
berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
organisasinya, yang mengusyaratkan bahwa setiap pemimpin berada dalam
situasi sosial tersebut. Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian
dalam situasi kelompok oganisasinya. Efektivitas kerja pegawai merupakan
suatu uasaha pegawai untuk mencapai tujuan organisasi yang sesuia
dengan standar organisasi. Efektivitas pegawai sangat tergantung pada
sumber daya manusianya, karena pada hakikatnya keberhasilan organisasi
merupakan keberhasilan yang dicapai oleh perorangan dalam organisasi
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar
hubungan fungsi kepemimpinan camat dengan efektivitas kerja pegawai. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
pendekatan korelasional. Setelah melakukan
pengumpulan data baik melalui kuesioner dan observasi langsung ke
lapangan kemudian di analisa berdasarkan analisa koefisien korelasi
produk moment yang menghasilkan nilai r dan nilai
koefosoen determinant (D.
Peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil
Pegawai negeri sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat
mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan untuk menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi menyelenggarakan pelayanan secara adil
dan merata kepada masyarakat, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Untuk melaksanakan tugas tersebut diperlukan pegawai negeri yang
mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan
pembangunan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk lebih meningkatkan peran pegawai negeri agar lebih berdaya dan
berhasil guna mengisi kemerdekaan dan pelaksanaan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan, pegawai Republik Indonesia harus dibina
sebaik-baiknya. Daya guna dan hasil guna artinya setiap pegawai negeri
harus selalu berhasil melaksanakan tugas secara berdaya dan berhasil
guna dengan mengedepankan pelayanan kepada masyarakat yang pada
gilirannya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraannya.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang memiliki tujuan untuk
mengetahui bagaimana peranan Pembinaan Dalam Meningkatkan
Profesionalisme Kerja Pegawai Negeri Sipil. Teknik analisa data adalah analisa data
deskriptif. Peneliti
memaksimalkan penelitian ini dengan observasi di lapangan dan juga
mengadakan wawancara kepada beberapa orang.
Selasa, 25 Oktober 2011
Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Karyawan
Sukses tidaknya suatu perusahaan dan organisasi sangat tergantung dari
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena itu pengembangan
sumber daya manusia yang berkualitas bagi karyawan menjadi penting
untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, dengan
melakukan usaha-usaha peningkatan terhadap kepuasan kerja karyawannya.
Rumusan masalah dalam penelitian adalah: 1). Sejauhmana pengaruh
faktor-faktor yang terdiri dari: pekerjaan yang menantang, imbalan,
kondisi kerja, dan rekan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan, 2). Sejauhmana pengaruh keragaman ketrampilan,
identitas tugas, arti tugas, otonomi, dan umpan balik terhadap pekerjaan
yang menantang. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian antara lain
adalah teori yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan, seperti misalnya jenis pekerjaan yang
menantang, imbalan, kondisi pekerjaan, dan hubungan antarrekan kerja.
Penelitian dilakukan melalui pendekatan sensus, yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari seluruh populasi karyawan
operasional, dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
yang pokok mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan variabel
penelitian secara umum dengan menggunakan metode statistik, sedangkan
metode statistik dalam analisis data adalah teknik regresi linier
berganda. Penelitian termasuk pada jenis deskriptif kuantitatif, di mana
sifatnya adalah deskriptif explanatory.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sosial Organisasi Pegawai Negeri Sipil
Perilaku Sosial Organisasi atau lebih dikenal dengan istilah
Organizational Behaviour Citizenships (OCB) merupakan sikap atau
perilaku pegawai di mana ia melakukan tugas melebihi dari kewajiban
formal. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi
dibutuhkan pegawai yang dapat menampilkan perilaku sosial organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iklim organisasi
dan kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja PNS dan menganalisis pengaruh kepuasan kerja, komitmen
organisasi, kecerdasan emosi dan sikap pada budaya organisasi terhadap
perilaku sosial organisasi PNS.
Teori dalam penelitian ini adalah teori tentang perilaku organisasi yang
berkaitan dengan perilaku sosial organisasi, kepuasan kerja, komitmen
organisasi, kecerdasan emosi, sikap pada budaya organisasi, iklim
organisasi dan kepemimpinan transformasional. Menurut metodenya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian survey.
Menurut karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini termasuk
kedalam penelitian deskriptif kuantitatif. Sedangkan berdasarkan
tujuannya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian eksplanatory. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda yang
diolah dengan menggunakan program SPSS.
Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
Seorang Kepala
Dinas harus mampu memimpin pegawai untuk meningkatkan kinerjanya.
Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengarahkan bawahannya untuk
menghasilkan kinerja yang diharapkan oleh pegawai akan didukung oleh
kondisi iklim organisasi. Iklim organisasi harus dapat mendukung
persepsi pegawai untuk menghasilkan kinerja dalam mencapai tujuan
organisasi.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh
kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap kinerja pegawai dan sejauhmana pengaruh komunikasi pegawai dan
komitmen pegawai terhadap iklim organisasi. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data
primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pegawai. Metode analisis yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda untuk
hipotesis pertama dan hipotesis kedua.
Senin, 24 Oktober 2011
Hubungan Antara Spiritualitas Dengan Kestabilan Emosi Pada Siswa Kelas
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
spiritualitas dengan kestabilan emosi pada siswa. Penulis menarik hipotesis bahwa ada
hubungan positif dan signifikan antara spiritualitas dengan kestabilan
emosi.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode sensus artinya seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel
penelitian. Data dikumpulkan menggunakan keusioner.
Variable diukur menggunakan skala likert. Pengolahan data menggunakan
perangkat lunak SPSS.
Pengaruh Semangat Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semangat kerja dan
disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja pegawai, jenis data yang digunakan yaitu data
primer dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan
metode deskriptif dan metode kuantitatif. Data primer dalam penelitian
ini diperoleh dengan menyebar kuesioner/daftar pernyataan, pengukuranya
menggunakan skala Likert dan diolah secara statistik dengan menggunakan
program SPSS. Pengujian hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu uji identifikasi determinan (R2), Uji F dan
Uji T.
Pengaruh Perencanaan Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perencanaan Karir
Terhadap Prestasi Kerja Pegawai. Penelitian ini menggunakan metode
analisis deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan,
mengklasifikasikan, serta menginterprestasikan data yang berhubungan
dengan masalah yang dihadapi. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai Dinas Pendapatan. Kemudian metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan
metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu dengan Analisis Regresi
liniear sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh Perencanaan
Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Pendapatan.
Minggu, 23 Oktober 2011
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Merek rumah Sakit
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (Tangible), kehandalan
(Reliability), ketanggapan (Responsiveness), jaminan (Assurance), dan
empati (Empathy) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
citra merek Rumah Sakit.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner penelitian yang
disebarkan kepada pasien rawat inap Rumah Sakit. Metode analisis data yang digunakan
penelitian ini analisis regresi linier berganda.
Pengaruh Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Komunikasi (X)
terhadap Efektivitas Kerja (Y) Pegawai Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi, yaitu penelitian dapat
dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan kepada tujuan dan objek-objeknya.
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Data diproses dengan menggunakan SPSS
17.0 for windows. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif dan Regresi Linear sederhana. dengan menggunakan uji signifikan parsial
(uji t ) dan menggunakan uji koefisien determinasi (R²).
Penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai Dalam Meningkatkan Kinerja Dan Disiplin Pegawai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) senantiasa menarik untuk diteliti dari mulai
permasalahan pelayanan yang dilakukannya, kompetensi yang seharusnya
melekat pada pekerjaannya, masalah perilaku, masalah kesejahteraan yang
menyangkut faktor gaji dan tunjangan bagi PNS sampai kepada masalah
keorganisasian PNS sehingga terkadang muncul asumsi bahwa rendahnya
kinerja PNS disebabkan gaji yang kecil. Oleh karenanya banyak kebijakan
yang dilakukan untuk mendongkrak kinerja para aparatur pemerintah di
daerah dalam memberikan pelayanan yang optimal dan salah satu kebijakan
yang diambil adalah pemberian Tunjangan Penghasilan Pegawai. Jadi
penelitian ini mencoba membahas lebih mendalam tentang bagaimana
penerapan TPP terhadap peningkatan kinerja dan disiplin kerja pegawai.
Jenis studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan analisis secara kuantitatif dimana hasil
penelitian terutama yang didapat dari hasil kuesioner diolah dengan data
statistik berupa tabel tunggal dan persentase dari modus jawaban
responden, kemudian dari hasil penelitian ini dianalisis dan dijelaskan
tentang keterkaitan penerapan TPP dan peranannya dalam meningkatkan
kinerja dan disiplin pegawai ditambah dengan hasil wawancara dengan key informan.
Partisipasi Masyarakat Dalam Mitigasi Bencana Di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli merupakan daerah yang rawan akan bencana
banjir, tetapi masyarakat masih bertempat tinggal dibantaran DAS membuang sampah ke sungai. Padahal peristiwa bencana tidak mungkin
dihindari, tetapi yang dapat kita lakukan adalah memperkecil terjadinya
korban jiwa, harta maupun lingkungan melalui mitigasi bencana. Banyaknya
korban jiwa maupun harta benda dalam peristiwa bencana yang selama ini
terjadi, lebih sering disebabkan kurangnya kesadaran dan pemahaman
pemerintah maupun masyarakat terhadap potensi kerentanan bencana serta
upaya mitigasinya.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana di DAS dengan menggunakan metode survey deskriptif dengan pendekatan
kualitatif untuk menganalisis partisipasi masyarakat dalam mitigasi
bencana. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi.
Baik buruknya suatu pelayanan publik tidak terlepas dari efektifitas
organisasi penyedia pelayanan tersebut. Tinggi rendahnya mutu pelayanan
publik mencerminkan tinggi rendahnya penghormatan pemerintah kepada
masyarakat sebagai sumber kedaulatan negara. Berdasarkan hal tersebut
organisasi penyelenggara pelayanan harus mampu melaksanakan peningkatan
kualitas pelayanan publik yang berorientasi kepada kemudahan masyarakat
mengakses produk pelayanan dan berujung pada kepuasan publik. Rumah
Sakit Jiwa sebagai badan publik yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dihadapkan kepada
tuntutan yang serupa yaitu perlunya peningkatan kualitas layanan yang
berorientasi kepada kepuasan masyarakat. Berdasarkan fenomena di atas,
maka penulis sangat tertarik untuk mencoba meneliti dan mendeskripsikan
tentang fenomena tersebut di atas melalui sebuah penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskripif dengan sampel penelitian terdiri dari petugas RSJ dan keluarga
pasien dengan mengkaji efektifitas organisasi Rumah Sakit Jiwa, dari 2 hal penting yaitu faktor internal yang
meliputi menetapkan prioritas masalah, kenyamanan rumah sakit jiwa,
ketertiban dan kedisiplinan pegawai, kemampuan pegawai menangani klien,
pengenalan masalah klien dan keluarganya, kepuasan kerja. Sementara
dari faktor eksternal dapat dilihat dari tanggapan masyarakat (keluarga
pasien) yang berada di Rumah Sakit Jiwa
mengenai pelayanan yang diberikan.
Rabu, 19 Oktober 2011
Peranan Komunikasi Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai
Komunikasi secara sederhana adalah ketika satu organisasi hanya
mempunyai satu atau dua orang di dalamnya, kompleksitas dari komunikasi
berkembang dan menyesuaikan dengan ukuran organisasi tersebut. Di dalam
organisasi yang lebih besar, komunikasi yang terjadi dengan cara
pertemuan langsung (tatap muka) sangat jarang terjadi, dibandingkan
dengan cara perseorangan seperti voicemail dan pesan e-mail.
Komunikasi sangat penting bagi kehidupan bisnis dan organisasi.
Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerja sama antara
manusia dengan organisasi untuk saling membantu dan mengadakan
interaksi.
Komunikasi memegang peran yang sangat penting bagi suatu perusahaan
maupun organisasi. Komunikasi berperan penting dalam menjalin kerja sama
agar organisasi bisa tercapai dan mempunyai pengaruh sangat besar dalam
proses pencapaian tujuan.
Komunikasi bertujuan untuk menciptakan saling pengertian antara pengirim
berita atau komunikator dan penerima berita atau komunikan. Maka dalam
menyusun berita hendaknya jelas, singkat, padat, sopan serta mengandung
makna kebenaran. Kegiatan komunikasi dapat mempengaruhi kegiatan intern
meliputi pengarahan, pemberian perintah, penyampaian laporan dalam
kegiatan sehari-hari. Sedangkan kegiatan komunikasi eksternal adalah
merupakan salah satu kegiatan antara pegawai dengan pihak luar lembaga .
Hubungan Persepsi Kualitas Kehidupan Bekerja Dengan Etos Kerja
Pegawai Negeri Sipil sebagai motor dalam pembangunan nasional di dalam
bidang pemerintahan merupakan roda penggerak kegiatan terkait dengan pelayanan
publik yang disediakan oleh pemerintah yang secara langsung bersentuhan dengan
masyarakat. Secara langsung, kualitas kinerja yang ditampilkan oleh Pegawai Negeri
Sipil akan menunjukkan seberapa baik etos kerja dari pegawai di dalam institusi
tersebut.
Kualitas kinerja dari individu umumnya ditentukan oleh banyak hal, mulai
dari kompensasi yang diterimanya sampai kondisi lingkungan tempat individu
tersebut bekerja. Secara umum, kondisi-kondisi ini sering disebut dengan Persepsi
Terhadap Kehidupan Kerja. Secara sedehana dapat dijelaskan bahwa ketika kondisikondisi
ini terpenuhi maka akan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan etos
kerja dari individu tersebut.
Penelitian ini berusaha melihat apakah ada hubungan antara etos kerja yang
dimiliki seorang PNS sebagai salah satu motor pembangunan nasional dengan
persepsi yang dimilikinya terhadap kehidupan kerja. Etos kerja PNS diukur dengan
menggunakan skala etos kerja yang dikonstrak dengan menggunakan teori etos kerja
yang dikemukakan oleh Petty (1993). Sementara itu persepsi PNS terhadap kualitas
kehidupan bekerjanya diukur dengan menggunakan skala kualitas kehidupan bekerja
yang dikonstrak dengan menggunakan teori Walton (dalam Kossen, 1986).
Penyusunan skala ini menggunakan metode Likert. Menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment guna melihat
apakah ada hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Peranan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai
Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk
bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang,
dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas
dan peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik
instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat
mengandalkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan efisien dan hasil kerja yang optimal. Dengan itu,
diperlukan Sumber Daya Manusia dalam mengoperasikan fasilitas atau
peralatan kerja tersebut.Pengembangan Sumber Daya Manusia dapat
meningkatkan efektivitas kerja pegawai, sehingga dapat membentuk tenaga
kerja yang produktif, terampil, dan profesional yang bekerja secara
efektif dan efesien.
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih
tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif suatu kegiatan
tertentu untuk untuk meningkatkan mutu kerja pegawai (Anoraga, 2000 :
178). Efektivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien,
sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian
tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama
biaya. Efisiensi proses kerja, tingkat efektivitas penggunaan teknologi
perkantoran, dan kenyamanan lingkungan tempat mereka bekerja secara
langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi kinerja pegawai dalam
menyelesaikan tugas yang dibebankan. Disamping hal tersebut terdapat
pula berbagai faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, diantaranya
adalah : Sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan
industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan
dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi.
Analisis Pemberdayaan Dan Kualitas Sumberdaya Aparatur Serta Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Organisasi Di Kecamatan
Era Otonomi Daerah ini, semua masyarakat menginginkan pemerintahan yang
bersih, demokratis, berdaya guna dan berkualitas. Permasalahan yang
sedang dihadapi bangsa Indonesia, terutama masyarakat yang berada di
daerah-daerah sangat kompleks. Untuk itu, Pemerintah daerah harus mampu
memberdayakan dan mempunyai sumber daya aparatur daerah yang
berkualitas, sehingga implementasi otonomi daerah dapat berjalan sesuai
tujuan bersama. Selain itu, efektivitas organisasi pemerintahan daerah
yang baik merupakan suatu cara untuk pelaksanaan jalannya pemerintahan
yang efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada masyarakat. Dengan tidak lupa memperhatikan hal-hal yang
berkaitan langsung dengan pelayanan, seperti prosedur yang mudah, waktu
pelayanan yang efektif dan biaya yang cukup efisien. Berdasarkan data
sekunder yang ada, fenomena yang terjadi dalam penyelenggaraan otonomi
daerah memiliki mekanisme penyelenggaraan
administrasi pemerintahan daerah berkarakteristik organisasi mekanitis
yang mempunyai dampak operasional berupa birokrasi yang berlebihan
(birokratis), oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti
Pemerintahan Kecamatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya
pemberdayaan, kualitas sumber daya aparatur dan besarnya efektivitas
organisasi di Kecamatan.
Penelitian ini merupakan penelitan deskriptif dengan menggunakan analisa
data kuantitatif yang didukung oleh analisa data kualitatif. Populasi
sama dengan sampel dalam penelitian ini, yakni adalah seluruh PNS yang
ada dan bekerja di lingkungan Kecamatan di luar
jabatan fungsional yakni pendidik dan paramedis. Selanjutnya,
data yang diproleh berdasarkan data primer, yaitu data yang diperoleh
melalui kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekundernya bersumber
dari pustaka.
Selasa, 18 Oktober 2011
Hubungan Persepsi Terhadap Iklim Kelas dengan Kreativitas pada Siswa SMA
Pada abad ke-21 ini, kreativitas memegang peranan yang penting agar
seseorang dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Dengan
kreativitas individu akan mampu mengidentifikasi masalah secara tepat
dan menyelesaikannya dengan kemungkinan-kemungkinan dan
kesempatan-kesempatan yang ada yang mungkin tidak diperhatikan oleh
orang lain. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menghasilkan
suatu produk yang baru ataupun kombinasi dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya, yang berguna, serta dapat dimengerti. Kreativitas itu
sendiri dicerminkan melalui kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam
berpikir serta mengelaborasi gagasan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kreativitas adalah lingkungan rumah, keluarga, dan
masyarakat. Pada lingkungan sekolah, iklim kelas memiliki peranan
penting dalam meningkatkan kreativitas. Persepsi siswa akan lingkungan
kelas merupakan penilaian paling tepat untuk mengetahui iklim kelas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi
terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA. Data penelitian diperoleh dari skala Persepsi Terhadap Iklim
Kelas yang berjenis Likert dan Tes Kreativitas Figural. Metode
yang digunakan adalah metode korelasional kuantitatif dengan teknik
pengambilan sampling berupa simple random sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa SMA.
Hubungan Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa SMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan koleksi
perpustakaan sekolah dengan prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Atas
(SMA).
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII SMA. Penentuan jumlah sampel
berpedoman pada pendapat Arikunto. Teknik penentuan
sampel menggunakan metode Proportioned Stratified Random Sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, angket dan
studi kepustakaan. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert.
Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari
responden.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan
antara skor butir pernyataan dengan skor total kostruk (variabel),
sedangkan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan metode
one shot atau pengukuran sekali saja dengan menggunakan uji statistik
Cronbach Alpha. Untuk mengetahui hubungan pemanfaatan koleksi
perpustakaan dengan prestasi belajar siswa digunakan uji korelasi
Product Moment dari Pearson. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan
dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada tingkat
kepercayaan 95% (α=0,05).
Hubungan Antara Lama Menonton Televisi Dan Prestasi Akademik Anak Usia Sekolah
Latar Belakang. Meskipun menonton televisi mempunyai pengaruh negatif,
namun mempunyai keuntungan, seperti media edukasi justru mendorong minat
anak untuk belajar. Masih belum jelas apakah lamanya menonton televisi
dapat berpengaruh pada prestasi akademik anak usia sekolah.
Tujuan. Untuk menilai hubungan antara lama menonton televisi dengan
prestasi akademik pada anak usia sekolah.
Metode. Penelitian ini merupakan studi cross sectional pada anak usia 6
sampai 12 tahun selama di SD selama sebulan terakhir dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh orangtua.
Peranan Komunikasi Antar Pribadi Guru Terhadap Pembentukan Konsep Diri Siswa/Siswi (Studi Korelasional Pada Siswa/Siswi)
Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk
meningkatkan perkembangan anak termasuk konsep diri mereka. Konsep diri
sendiri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan dari
pengalaman-pengalaman yang terus menerus terdiferensiasi. Oleh sebab
itu, diperlukan guru-guru yang berkualitas untuk bisa memberikan contoh
dan pengajaran yang baik bagi para siswanya agar konsep diri yang
positif dapat terbentuk.
Guru sebagai orang tua kedua bagi para siswa saat mereka berada di
sekolah, dituntut agar mampu memberikan rasa kenyamanan kepada para
siswa baik dalam belajar maupun diluar jam belajar. Komunikasi
antarpribadi yang dilakukan oleh guru selama mengajar diharapkan tidak
hanya terfokus pada pelajaran semata, tetapi juga berpengaruh pada
konsep diri mereka. Para guru harus bisa memahami siswa/siswinya,
terutama mereka yang memasuki usia remaja yang rentan dengan berbagai
macam pengaruh dari lingkungan. Dengan adanya komunikasi antarpribadi
guru dengan siswa diharapkan dapat membentuk konsep diri yang telah ada
sebelumnya menjadi lebih baik. Dalam penelitian ini, peneliti memilih
sekolah untuk melihat seberapa
besar pengaruh komunikasi antarpribadi guru dalam membentuk konsep diri
para siswanya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode korelasional, data yang diperoleh dengan menyebarkan
kuesioner yang terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya.
Dari perhitungan korelasi variabel X (komunikasi antarpribadi) dan
variabel Y (konsep diri) dengan menggunakan rumus Spearmen.
Komunikasi Penyuluhan Dan Peningkatan Kompetensi Profesional (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh Komunikasi
Penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Terhadap Peningkatan
Kompetensi Profesional Guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu
metode yang berusaha untuk meneliti sejauhmana variasi pada satu variabel
berhubungan pada variasi variabel-variabel lain. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan (Field Research) yaitu hasil kuesioner dan wawancara serta
penelitian kepustakaan (Library Research) melalui literatur dan sumber bacaan.
Teknik Analisa Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel
tunggal, analisa tabel silang dan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan melalui rumus
Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rho Rank-Order Correlations) oleh Spearman dengan
hasil 0.81. Untuk melihat kuat lemahnya korelasi (hubungan) kedua variabel
digunakan skala Guilford. Untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel X terhadap Y
digunakan rumus ttest.
Analisis Pengaruh Pemberian Insentif Serta Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Guru Sekolah Menengah Atas
Pendidikan merupakan salah satu pilar untuk mencapai tujuan nasional
yang telah ditetapkan dam UUD 1945. Keberhasilan proses pendidikan tidak
dapat dilepaskan dari keberadaan guru. Dalam pelaksanaannya kinerja
guru dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dunia
pendidikan masih dihadapkan oleh berbagai masalah seperti kualitas
pendidikan yang rendah, tingkat kelulusan siswa yang terus menjadi
dilema, rendahnya gaji guru dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian insentif serta
pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan kinerja guru SMA.
Jenis penelitiannya adalah penelitian asosiatif dimana penelitian ini
dilaksanakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada
dan mencari keterangan secara faktual. Sedangkan sifat penelitian ini
adalah penelitian penjelasan (explanatory). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh guru-guru SMA yang bersangkutan. Metode pengumpulan datanya dengan wawancara, kuesioner
dan studi dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini meliputi insentif,
pendidikan dan pelatihan sebagai variabel independen dan kinerja guru
sebagai variabel dependen. Model analisis datanya regresi linier.
Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dilakukan dengan
menggunakan software SPSS.
Tingkat Pengetahuan Pelajar Sekolah Menengah Atas Mengenai Efek Rokok Terhadap Kesehatan
Merokok kini merupakan pembunuh nomor satudunia. Asap rokok dikenal mengandung lebih dari 4000 substansi berbahaya dalam
bentuk patikel maupun gas, dan setiap hisapan asap rokok dapat mengandung
sampai 3,5 milyar partikel. Walaupun rokok bisa membunuh seseorang individu
setiap 8 detik di seluruh dunia, rokok masih lagi menjadi suatu budaya dan
kemestian bagi rata-rata penduduk dunia. Titik tolak bermulanya merokok bagi
rata-rata penduduk dunia adalah ketika usia remaja. Tujuan penelitian dilakukan
adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelajar Sekolah Menengah Atas
mengenai efek rokok terhadap kesehatan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
potong lintang dengan populasi seluruh pelajar Sekolah Menengah Atas yang
bersetuju dan dibenarkan oleh pihak administrasi sekolah untuk menjadi
responden. Pengumpulan data dibuat melalui angket dengan alat ukur kuesioner,
dan analisis dilakukan dengan program SPSS dan data disediakan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan carta pai.
Perancangan Aplikasi Pengajaran Berbantuan Komputer Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan
Pada dunia pendidikan termasuk di Indonesia, komputer sudah
diperkenalkan dan digunakan pada sekolah-sekolah dari pendidikan dasar
sampai tingkat perguruan tinggi. Pada kelas 2 SD pelajar mempelajari
bagaimana warna dan nada dalam mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan. Untuk memudahkan siswa mempelajari warna dan nada,
dibutuhkan alat bantu berupa cat air dan alat musik. Oleh sebab itu
penelitian ini merancang sebuah aplikasi pengajaran berbantuan komputer untuk
mata pelajaran seni budaya dan keterampilan yang interaktif yang
menggabungkan model tutorial dan simulasi, sehingga dapat memudahkan
pengguna untuk memahami konsep dasar warna dan nada, dan pengguna dapat
belajar sendiri di rumah tentang warna dan nada, serta aplikasi ini
dapat mempermudah guru dalam menjelaskan mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan. Aplikasi pengajaran ini dirancang menggunakan perangkat
lunak Macromedia Flash Proffesional 8.
Hubungan Persepsi Guru terhadap Iklim Kelas dengan Kepuasan Kerja Guru SMK
Di era globalisasi ini persaingan antar
sumberdaya manusia sangat ketat ditambah lagi dengan berbagai industri yang
semakin lama semakin bersaing untuk mendapatkan hasil yang optimal. Salah satu
cara yang dilakukan pemerintah untuk dapat menyiapkan sumberdaya manusia di era
globalisasi adalah melalui pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengembangkan dirinya
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian, serta
untuk memasuki lapangan pekerjaan dan mengembangkan sikap profesionalnya. Peran
guru sangat penting dalam menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas. Maka
dari itu, kondisi guru penting untuk diperhatikan, tidak hanya pada kondisi
fisiknya saja tetapi juga pada kondisi psikologisnya seperti kepuasan kerja
guru. Kepuasan kerja guru merupakan komponen integral dari iklim organisasi
serta elemen penting yang mempengaruhi pekerja dalam pekerjaannya. Apabila
seseorang puas dalam pekerjaannya maka ia akan memberikan hasil yang maksimal
pada pekerjaannya dan sebaliknya. Iklim kelas merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kepuasan guru dalam mengajar. Untuk dapat mengetahui apakah iklim
kelas yang dimasuki guru ketika mengajar relatif baik dapat dilihat dari
bagaimana persepsi guru dalam menilai kelas yang dimasukinya saat mengajar.
Inilah salah satu hal yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru dalam
mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi
guru terhadap iklim kelas dengan kepuasan kerja guru SMK. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional, dengan menetapkan populasi
penelitian adalah seluruh guru SMK. Metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah sampel total (total sampling) yakni seluruh anggota populasi dijadikan
sampel. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Teknik
analisis data yang digunakan adalah uji korelasi (Pearson Product Moment).
Kamis, 06 Oktober 2011
Peranan Administrasi Kepegawaian Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat
Administrasi kepegawaian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi dan merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam pencapaian suatu tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Kinerja pegawai merupakan hal yang sangat penting dalam proses kelayakan pegawai khususnya pada Kantor Camat ......... seperti penerapan dan pengsosialisasian sistem perencanaan kerja pada administrasi kepegawaian, sehingga pegawai kurang memahami dan mengerti sasaran ataupun tujuan yang ingin dicapai. Kurangnya pembinaan dan pengerahan pegawai, sehingga masih banyak pegawai yang kurang mematuhi ketentuan jam kerja sebagaimana mestinya. Masih kurangnya pelaksanaan pengawasan serta pengendalian yang diterapkan oleh pimpinan kantor selaku. Lokasi penelitian adalah Kantor Camat ......... Kabupaten ........., sedangkan metode-metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif, dengan mengklasifikasikan, sehingga memperoleh data yang akurat dan gambaran yang jelas. Sedangkan tehnik analisa yang dipergunakan adalah analisa kuantitatif. Di dalam pelaksanaan administrasi kepegawaian harus ada unsur-unsur, fungsi dan sistem terarah di dalam pencapaian hasil kerja yang maksimal sebagai badan atau instansi penyelenggara pemerintahan dan pelayanan publik. Peningkatan sistem administrasi kepegawaian dipengaruhi berbagai macam faktor, dalam peningkatan mutu dan kualitas kerja yaitu kebijakan pemerintah yang meliputi aspek kemanusiaan dan aspek kebijakan atau tindakan yang diambil dalam pelaksanaan sistim administrasi kepegawaian. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan apakah peran administrasi sangat mempengaruhi/tidak dalam meningkatkan kinerja pegawai khususnya di Kantor Camat ......... Kabupaten .........
Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas ....................
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengawasan kerja Pegawai Negeri Sipil di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas .......... Masalah yang dikaji adalah bagaimana pelaksanaan pengawasan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas .......... dan adakah pengaruh pengawasan terhadap disiplin para pegawai. Bentuk yang digunakan dalam ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk membantu penulis menganalisa data dan fakta yang diperoleh. Untuk menguji hipotesis penelitian yaitu terdapat hubungan yang positif antara pengawasan terhadap disiplin kerja. Digunakan metode statistik dengan uji korelasi product moment dengan alph = 5%. Dari hasil penelitian hipotesis bertujuan untuk dapat melihat dari hasil r hitung dibanding r tabel. Sehingga dapat diketahui bahwa apakah pengawasan dapat mempengaruhi atau tidak disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas ........ Dan untuk melihat seberapa besar pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja dapat dicari melalui koefisien determinan ( D ).
Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota ..........)
Negara Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan Badan Kepegawaian Daerah dalam pelaksanaan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil dan untuk mendeskripsikan tentang pelaksanaan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil. Aspek yang diteliti secara garis besar yaitu pelaksanaan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil. Indikator yang digunakan yaitu menentukan kebutuhan tenaga kerja yang di perlukan, proses formasi, proses pengadaan, proses seleksi dan penempatan. Metode yang digunakan adalah metode kuanlitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Setelah data lapangan terkumpul kemudian diolah berdasarkan model pengolahan yang sesuai dengan karakteristik data dan dikembangkan ke dalam sejumlah kriteria.
Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa ........, Kec. ........, Kabupaten ........)
Implementasi
merupakan proses yang sangat penting dalam suatu kebijakan. Kadangkala,
implementasi yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan. PNPM Mandiri adalah program yang dibuat oleh pemerintah untuk
mengatasi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat baik melalui penguatan
modal maupun kelembagaan. Program ini diimplementasikan oleh Kelompok Simpan
Pinjam Perempuan di Desa Napagaluh kecamatan danau Paris. Adapun yang menjadi
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Bagaimanakah Implementasi
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Pada Simpan Pinjam
Perempuan/SPP di Desa .........., Kec. .........., Kab. ..........?”
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana Implementasi Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP
di Desa .........., Kec. .........., Kab. .........., untuk mengetahui partisipasi perempuan
dalam Kelompok Simpan Pinjam Perempuan di Desa ........., Kec. .........., Kab. .........., mengetahui isu gender
yang terjadi dalam pelaksanaan Kelompok Simpan Pinjam Perempuan di Desa ........., serta untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam
implementasi Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Di Desa .......... Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian ini menggunakan informan kunci dan informan utama.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengumpulan data primer dan
sekunder, dan teknik analisa data dilakukan dengan analisa data kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi PNPM MP pada Simpan Pinjam
Perempuan di Desa ....... memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya
perempuan yakni meningkatnya taraf hidup keluarga dengan adanya bantuan modal
usaha, namun pelaksanaannya tidak berjalan dengan baik. Ada beberapa
pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaannya yang tidak sesuai dengan Petunjuk
Teknis Operasionl (PTO), yakni ada perempuan yang tidak tergolong dalam Rumah
Tangga Miskin (RTM) ikut serta dalam kelompok SPP, tidak berjalannya pertemuan
rutin yang harus dilakukan setiap kelompok, dan penyalahgunaan dana pinjaman
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Partisipasi masyarakat yang rendah
dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan SDM yang rendah, sehingga masyarakat tidak
mampu mengelola dana pinjaman tersebut. Isu gender juga menjadi suatu kendala
yang mengakibatkan implementasi PNPM MP tidak berjalan dengan baik, akibat
adanya pengaruh kekuasaan atau kedudukan pengurus yang disalahgunakan dan peran
ganda dari ibi-ibu yang selain mencari nafkah juga harus mengurus keluarga..
Diharapkan sebelum Implementasi PNPM MP dilakukan seluruh pengurus yang
terlibat di dalamnya harus mampu memberikan pengarahan kepada masyarakat akan
pentingnya keterlibatan mereka sehingga kesadaran masyarakat untuk
berpartisipasi akan lebih baik. Pelaksanaan PNPM MP harus disesuaikan dengan
aturan yang tertuang dalam Petunjuk Teknis Operasional (PTO) dan pengawasan
yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Kampong (BPK) perlu ditingkatkan
sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya. Perlu adanya
pelatihan bagi seluruh pengurus kelompok Simpan Pinjam Perempuan yakni ketua,
sekretaris dan bendahara sehingga mereka dapat mengelola kelompok dengan baik
serta adanya pembagian tugas yang seimbang. Pemerintah juga perlu memberikan
pengarahan tentang masalah gender kepada setiap pihak yang terlibat dalam PNPM
MP, sehingga pola pikir masyarakat tentang budaya patriakhi dapat berubah.
Rabu, 05 Oktober 2011
“Pengaruh Pengembangan Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Kantor Camat “
Seiring dengan persaingan yang semakin tajam
karena perubahan teknologi yang cepat dan lingkungan yang begitu drastis pada
setiap aspek kehidupan manusia maka setiap organisasi membutuhkan sumber daya
manusia yang mempunyai kompetensi agar dapat memberikan pelayanan yang prima
dan bernilai. Dalam rangka mendayagunakan potensi yang ada pada Pegawai Kantor
Camat, baik ditingkat kualitas maupun kuantitas serta Kompetensi Sumber Daya
Manusia Kemetrologian, diharapkan terciptanya iklim usaha yang kondusif melalui
kegiatan operasional, pembinaan dan pengawasan kegiatan kemetrologian secara
efektif dan efisien, hal ini dapat meningkatkan produktivitas kerja, guna
terciptanya kondisi Tertib Ukur, di Lingkungan Kecamatan dalam rangka menggali
sumber daya serta dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), untuk
mendukung pembangunan disektor industri dan perdagangan. Berdasarkan hal
tersebut yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada
Pengaruh Pengembangan Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Kantor Camat.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa baik pengembangan
sumber daya manusia, dan juga untuk mengetahui seberapa baik prestasi kerja
pegawai serta untuk memperoleh kejelasan seberapa besar pengaruh pengembangan
sumber daya manusia terhadap prestasi kerja pegawai di kantor. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Alternatif Judul dan Referensi Tugas Akhir Skripsi
bagi temen-temen yang sudah mencapai semester akhir dan bingung mencari judul, di sini kami coba untuk memberi sedikit masukan atau refferensi mengenai judul penelitian berikut disertai uraian singkat dan bahan (soft copy) file penelitian... silahkan anda browsing langsung ke situs www.nyubo-nulung.blogspot.com.
khusus soft copy silahkan temen-temen hubungi nomor yang tertera sebagai label di bawah uraian singkat penelitian.
catatan : hanya melayani temen-temen yang berdomisili Bengkulu dan sekitar..
khusus soft copy silahkan temen-temen hubungi nomor yang tertera sebagai label di bawah uraian singkat penelitian.
catatan : hanya melayani temen-temen yang berdomisili Bengkulu dan sekitar..
Langganan:
Postingan (Atom)