Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk
meningkatkan perkembangan anak termasuk konsep diri mereka. Konsep diri
sendiri bukan merupakan faktor bawaan, melainkan dari
pengalaman-pengalaman yang terus menerus terdiferensiasi. Oleh sebab
itu, diperlukan guru-guru yang berkualitas untuk bisa memberikan contoh
dan pengajaran yang baik bagi para siswanya agar konsep diri yang
positif dapat terbentuk.
Guru sebagai orang tua kedua bagi para siswa saat mereka berada di
sekolah, dituntut agar mampu memberikan rasa kenyamanan kepada para
siswa baik dalam belajar maupun diluar jam belajar. Komunikasi
antarpribadi yang dilakukan oleh guru selama mengajar diharapkan tidak
hanya terfokus pada pelajaran semata, tetapi juga berpengaruh pada
konsep diri mereka. Para guru harus bisa memahami siswa/siswinya,
terutama mereka yang memasuki usia remaja yang rentan dengan berbagai
macam pengaruh dari lingkungan. Dengan adanya komunikasi antarpribadi
guru dengan siswa diharapkan dapat membentuk konsep diri yang telah ada
sebelumnya menjadi lebih baik. Dalam penelitian ini, peneliti memilih
sekolah untuk melihat seberapa
besar pengaruh komunikasi antarpribadi guru dalam membentuk konsep diri
para siswanya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode korelasional, data yang diperoleh dengan menyebarkan
kuesioner yang terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya.
Dari perhitungan korelasi variabel X (komunikasi antarpribadi) dan
variabel Y (konsep diri) dengan menggunakan rumus Spearmen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar